Fakta Baru Tol Layang Jakarta-Cikampek yang Diyakini Atasi Macet

16 Desember 2019 8:13 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) di Bekasi, Jawa Barat.  Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) di Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
ADVERTISEMENT
Tol Layang Jakarta-Cikampek sepanjang 38 kilometer (km) dibuka untuk umum mulai Minggu (15/12) pukul 06.00 WIB. Tol milik Jasa Marga itu diresmikan Presiden Joko Widodo pada Kamis (12/12).
ADVERTISEMENT
Rencananya, tol ini akan digratiskan hingga libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) selesai atau selama beberapa‎ minggu. Penentuan tarif Tol Layang Jakarta-Cikampek akan dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Tol Layang Jakarta-Cikampek mulai dibangun tahun 2017 oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Dalam membangun tol itu, investasi yang digelontorkan badan usaha mencapai Rp 16,2 triliun.
Berikut fakta terbaru mengenai Tol Layang Jakarta-Cikampek yang dirangkum kumparan:
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12). Foto: ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
1. Waktu Tempuh Jakarta-Bandung Terpangkas 30 Menit
General Manager Traffic Jasamarga Jalanlayang Cikampek Aprimon memprediksi, dengan adanya tol layang itu, beban lalu lintas Tol Jakarta-Cikampek eksisting akan berkurang hingga 40 persen.
"Kalau untuk kemacetan kita prediksi 40 persen lalu lintas Jakarta-Cikampek eksisting sekarang pindah ke atas," bebernya saat ditemui di Simpang Susun Cikunir, Bekasi, Minggu (15/12).
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, menurut dia, kecepatan melintas di ruas tol yang selama ini dikeluhkan begitu macet itu akan bertambah.‎ Oleh karenanya, Aprimon optimistis waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi terpangkas.
"Jadi otomatis kecepatannya lebih cepat. ‎Yang ke Bandung tadinya 3-4 jam mungkin dengan ini bisa terpangkas setengah jam waktu tempuhnya," kata Aprimon.
Dia pun mengingatkan kepada pengguna tol agar memastikan ketersediaan BBM dan makanan cukup saat melintas di tol ini. Menengok tol layang ini tak memiliki rest area.
"Diharapkan masyarakat sebelum naik tol elevated menyiapkan baik dari sisi fisik, BBM, segala macam. Karena enggak ada tempat istirahat (rest area)," bebernya.
Sejumlah kenderaan melewati Tol Layang Jakarta-Cikampek, Minggu (15/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
2. Truk hingga Bus Tak Boleh Melintas
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru‎ menyampaikan, untuk sementara ini, ruas tol itu hanya boleh dilintasi kendaraan kecil golongan I seperti mobil pribadi.
ADVERTISEMENT
"‎Untuk sementara golongan I dulu," katanya saat ditemui di Simpang Susun Cikunir, Bekasi, Minggu (15/12).
Dia menjelaskan, sebenarnya tol ini didesain untuk bisa dilintasi kendaraan golongan II hingga V ‎seperti bus dan truk. Hanya saja karena faktor truk Over Dimension and Over Loading (ODOL), tol ini hanya diperuntukkan golongan I dulu.
"Secara desain sebenarnya disiapkan untuk semua golongan. Mungkin sampai dengan masalah ODOL bisa terpenuhi, paling tidak ‎golongan I dulu," ucap Heru.
Sementara itu, General Manager Traffic Jasamarga Jalanlayang Cikampek Aprimon‎ menambahkan, jika kendaraan ODOL naik ke Tol Layang Jakarta-Cikampek, dikhawatirkan tingkat kecepatan kendaraan akan melambat.
"Karena kalau kendaraan besar naik ke atas dengan kondisi masih banyak yang ODOL dikhawatirkan kecepatan lambat akan menghambat lalu lintas di belakangnya," jelas Aprimon.
ADVERTISEMENT
Kemudian, menurut dia, kendaraan ODOL juga kerap mengalami gangguan seperti pecah ban atau terguling. Jika hal itu terjadi di tol layang, tim Jasa Marga ‎akan sulit untuk melakukan evakuasi sehingga menambah kemacetan.
Sejumlah pekerja melakukan pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
3. Jadi Harapan Hilangkan Kemacetan Horor
Salah seorang pengguna tol, Haris ‎berharap, dengan adanya tol layang tersebut, kemacetan horor yang selama ini terjadi di rute Jakarta-Cikampek dapat hilang.
"Selama ini horor banget lah, harapan kami jalan ini bisa makin lancar," ujarnya saat ditemui di Gerbang Simpang Susun Cikunir Tol Layang Jakarta Cikampek, Bekasi, Minggu (15/12).
Dia mengaku tiap sebulan sekali selalu melalui rute ini karena harus mengunjungi saudaranya di salah satu pesantren di Cirebon. Sebelum adanya tol layang ini, waktu tempuh Jakarta-Cirebon bisa mencapai 8 jam.
Suasana jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (4/12). Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
"Bisa 8 jam kalau dulu waktu macet banget. Kalau normal mungkin cuma 4-5 jam ya," kata Haris.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pengendara tol lain, ‎Bagus juga berharap, tol layang ini dapat mengurangi kemacetan parah Jakarta-Cikampek. Warga Jatiasih Bekasi yang kerap bolak-balik Bandung itu pun gembira tol ini sudah dioperasikan.
"Alhamdulillah, harapannya macet-macet yang ada bisa berkurang. Apalagi konstruksi udah jadi, otomatis yang bawah kan beban juga berkurang," ucapnya.