Fakta-fakta Dana Desa yang Diisap 'Desa Siluman'

5 November 2019 7:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jembatan bambu yang rusak di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Lebak, Banten, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Jembatan bambu yang rusak di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Lebak, Banten, Rabu (30/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
Pemerintah mulai mencium bau ‘busuk’ dari penyaluran Dana Desa. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, ada desa tak berpenghuni alias ‘desa siluman’ yang sengaja dibuat demi mendapat kucuran Dana Desa.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ‘desa siluman’ tersebut, berikut kumparan rangkum fakta-fakta mengenai aliran Dana Desa desa yang diisap desa siluman:
Demi Mendapat Rp 900 Juta
Dalam APBN 2019, total Dana Desa yang dianggarkan sebesar Rp 70 triliun. Berdasarkan data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), jumlah desa tahun ini sebanyak 74.597 desa. Sehingga rata-rata satu desa mendapat sekitar Rp 900 juta pada tahun ini.
“Sekarang muncul desa-desa baru yang enggak ada penduduknya karena adanya Dana Desa. Makanya kita mau evaluasi karena adanya transfer setiap bulannya," ujar Sri Mulyani saat rapat kerja di Ruang Rapat Komisi XI, Jakarta, Senin (4/11).
Menteri Keuangan Sri Mulyani di Festival Transformasi 2019 di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10). Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Pemerintah Bakal Investigasi
Sri Mulyani bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian PDTT segera menginventarisir penyaluran Dana Desa. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh desa, sesuai dengan mekanisme pembentukan suatu desa yang tertuang dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita lihat, karena berdasarkan mekanisme seperti yang dikatakan tadi, sebetulnya ada mekanisme untuk pembentukan desa dan identifikasi, siapa pengurusnya, dan lain-lain,” katanya.
Sayangnya, Sri Mulyani masih bungkam untuk menjelaskan lebih lanjut keberadaan desa siluman itu. Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Astera Primanto Bhakti juga belum dapat memastikan berapa jumlah desa siluman itu dan berapa yang telah ditransfer ke desa tersebut.
“Itu nanti kita koordinasi dulu dengan Kemendagri, PDTT. Belum bisa dilihat berapa jumlahnya, angkanya, nanti koordinasi dulu,” jelasnya.
Baru Tahu Usai Pembentukan Kabinet Indonesia Maju
Sri Mulyani menuturkan, pihaknya baru mendapatkan informasi adanya desa siluman itu sesaat setelah pembentukan kabinet baru pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Namun mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu enggan membeberkan siapa pihak yang memberitahunya tersebut.
“Kami ada mendengar dari salah satu pihak yang menyampaikan ada Dana Desa untuk desa yang ternyata baru saja dibuat. Kami mendengarnya sesudah pembentukan kabinet dan nanti akan kami investigasi,” jelasnya.
Ilustrasi penggunaan dana desa Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
Realisasi Dana Desa
Adapun sejak Januari-September 2019, realisasi Dana Desa mencapai Rp 44 triliun, mencapai 62,9 persen dari target yang sebesar Rp 70 triliun. Capaian ini merupakan yang terendah sejak 2015.
Pada periode yang sama 2018, penyerapan Dana Desa mampu mencapai 63,2 persen dari target. Begitu juga dengan periode yang sama 2017, penyerapannya mencapai 66,1 persen dari target.
Di periode Januari-September 2016 dan 2015, penyerapan Dana Desa masing-masing mencapai 78,2 persen dan 80 persen dari target APBN.
ADVERTISEMENT