Fakta-fakta IndiHome & Telkomsel Merger, Bisa Buat Market Cap Telkom Rp 500 T

4 April 2023 8:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layanan internet rumah IndiHome. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layanan internet rumah IndiHome. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Telkom Indonesia (Persero) berencana melakukan transformasi bisnis, salah satunya menggabungkan atau merger Indihome dengan Telkomsel. Aksi korporasi ini disebut fixed mobile convergence (FMC).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Indihome menghadirkan produk fixed broadband (WiFi) melalui PT Telkom Indonesia, sementara Telkomsel melayani bisnis data seluler atau sim card dan Telkomsel Orbit.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan sejatinya selama 3 tahun terakhir, Telkom Indonesia sedang bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital infrastructure.
Tiko, sapaan Kartika, mengeklaim sederet rencana bisnis Telkom sudah berpengaruh ke harga saham Telkom yang naik signifikan. Dia menargetkan market cap atau kapitalisasi pasar perseroan bisa mencapai Rp 500 triliun di 2025.
“Dengan integrasi bisnis ini, ditargetkan kapitalisasi pasar Telkom bisa tembus Rp 500 triliun di 2025,” tutur Tiko dalam RDP di Komisi VI DPR, Senin (3/4).
Saham Singtel Bakal Terdilusi 3-5 Persen
Tiko melanjutkan, rencana ini merupakan proses carved out atau mengeluarkan sebagian saham Indihome di Telkom kemudian diinbrengkan kepada Telkomsel.
Telkomsel di G20. Foto: Telkomsel
Tercatat saat ini perusahaan telekomunikasi terbesar di Singapura, Singtel, merupakan pemegang 35 persen saham Telkomsel, sementara Telkom mengempit 65 persen saham sisanya.
ADVERTISEMENT
"Nanti secara end result ada dilusi kepemilikan dari Singtel di Telkomsel. Ini yang nanti belum kita bisa sampaikan hari ini karena teknis sekali dan masih non-public information, jadi akan diinbrengkan dan akan mengurangi sebagian kepemilikan Singtel di Telkomsel," jelasnya.
Dia mengungkapkan porsi saham Singtel yang akan berkurang di Telkomsel berkisar antara 3-5 persen. Namun, porsi ini masih dalam proses negosiasi dengan perusahaan asal Singapura tersebut.
"Kita lagi negosiasi final, kalau kita lagi ngomong rinci antara 3-5 persen. Itu maunya kementerian, belum setuju lagi diskusi," ungkapnya.
Tiko pun menargetkan proses negosiasi rampung dalam waktu dekat, sehingga harapannya pada 1 Juli 2023 mendatang pihaknya akan meluncurkan produk baru integrasi Indihome dan Telkomsel.
Ilustrasi IndiHome. Foto: Dok. Telkom
Bos Telkom Pastikan Tak Ada PHK
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, menjelaskan keuntungan dari penggabungan bisnis salah satunya proyeksi peningkatan earning before interest tax, depreciation, and amortization (EBITDA) mencapai Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun mulai 2027 mendatang.
Selanjutnya, perusahaan juga akan efisien dari sisi pemasaran dan penjualan produk menjadi satu kesatuan, lalu pelayanan seperti Grapari dan Plaza Telkom juga akan disatukan termasuk penggabungan jaringan dan fasilitas lainnya.
Sementara untuk karyawan atau sumber daya manusia (SDM), Ririek memastikan tidak akan ada PHK, baik itu karyawan IndiHome maupun Telkomsel.
"Untuk SDM ini akan ada perpindahan nantinya dari Telkom ke Telkomsel, satu hal yang dapat saya jaminkan di forum terhormat ini adalah tidak akan ada pengurangan karyawan. Yang nanti tidak pindah ke Telkomsel masih ada di Telkom itu akan kita re-train mereka untuk melakukan bisnis lain adalah fokus ke B2B,” ujar Ririek.
ADVERTISEMENT