Fakta-Fakta Karyawan Boeing Mogok Kerja hingga PHK 17 Ribu Pegawai

13 Oktober 2024 7:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat luar angkasa Boeing Starliner Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat luar angkasa Boeing Starliner Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS), Boeing, berencana melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) 17.000 karyawannya atau setara 10 persen dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia, imbas aksi mogok kerja untuk kenaikan gaji dan bonus.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Sabtu (21/9), Boeing mulai merumahkan karyawannya pada Jumat (20/9). Langkah ini diambil untuk merespon mogoknya ribuan karyawan yang menuntut kenaikan gaji 40 persen serta bonus kinerja.
Karyawan Boeing yang terlibat aksi mogok kerja berjumlah sekitar 33 ribu orang. Boeing telah mengatur para pekerjanya untuk mengambil cuti selama satu minggu setiap empat minggu secara bergilir selama mogok kerja berlangsung.
CEO Boeing Kelly Ortberg mengatakan dalam sebuah pesan kepada karyawan terkait opsi PHK ini, untuk menyesuaikan kondisi keuangan setelah aksi mogok 33 ribu pekerja Pantai Barat AS menyetop produksi jet 737 MAX, 767 dan 777.
"Kami mengatur ulang jumlah tenaga kerja kami agar sesuai dengan realitas keuangan kami dan dengan serangkaian prioritas yang lebih terarah. Selama beberapa bulan mendatang, kami berencana untuk mengurangi jumlah total tenaga kerja kami sekitar 10 persen. Pengurangan ini akan mencakup para eksekutif, manajer, dan karyawan," pesan Ortberg, dikutip dari Reuters, Sabtu (12/10).
Pesawat Alaska jenis Boeing 737-9 MAX. Foto: Ian Dewar Photography/Shutterstock
Sejalan dengan rencana PHK tersebut, Boeing akan mengakhiri program cuti bagi karyawan bergaji tetap yang diumumkan pada bulan September. Pada hari Jumat juga, pengawas nasional mengatakan bahwa Administrasi Penerbangan Federal "tidak efektif" dalam mengawasi produksi Boeing.
ADVERTISEMENT
Produksi Pesawat Terhambat
Kelly Ortberg mengatakan pihaknya sempat mengadakan diskusi dengan para karyawannya. Namun, tidak mencapai kesepakatan apa pun. Ia memastikan pihaknya akan berupaya mencapai kesepakatan sesegera mungkin untuk mengakhiri mogok kerja.
Berdasarkan informasi yang ada, pemogokan berdampak pada produksi pesawat Boeing 737 MAX, Boeing 777 dan Boeing 767. Boeing juga akan menunda pengiriman pertama jet 777X-nya selama setahun.
Pesawat angkut kargo berbadan lebar Boeing Dreamlifter hasil modifikasi pesawat Boeing 747. Foto: Shutterstock
"Sangat berkomitmen untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin untuk mengakhiri pemogokan, yang juga menghentikan produksi jet Boeing 777 dan 767, adalah prioritas utama," kata Kelly Ortberg.
Ortberg juga mengatakan, Boeing telah memberi tahu pelanggan bahwa mereka kini mengharapkan pengiriman pertama 777X pada tahun 2026 karena tantangan dalam pengembangan, jeda uji terbang, dan penghentian kerja. Boeing sebelumnya telah menghadapi masalah dengan sertifikasi 777X yang telah menunda peluncuran pesawat secara signifikan.
ADVERTISEMENT
"Meskipun bisnis kami menghadapi tantangan jangka pendek, kami membuat keputusan strategis yang penting untuk masa depan kami dan memiliki pandangan yang jelas tentang pekerjaan yang harus kami lakukan untuk memulihkan perusahaan kami," jelas Ortberg.
Boeing akan mengakhiri program pesawat angkut 767 pada tahun 2027 setelah menyelesaikan dan mengirimkan sisa 29 pesawat yang dipesan, tetapi disebutkan produksi Pesawat Tanker KC-46A akan terus berlanjut.
Saham Boeing Jeblok
Saham Boeing turun 1,1 persen dalam perdagangan setelah pasar. Kebijakan ini merupakan langkah besar yang diambil Ortberg, yang bergabung Agustus lalu sebagai pimpinan perusahaan pembuat pesawat itu dengan janji akan memperbaiki hubungan dengan serikat pekerja dan karyawannya.
Boeing mencatatkan biaya pendapatan sebelum pajak sebesar USD 5 miliar untuk bisnis pertahanannya dan dua program pesawat komersial. Pada 20 September, Boeing memberhentikan kepala unit pertahanan dan antariksanya, Ted Colbert.
Pesawat 777-9 yang dipamerkan pada Pameran Dirgantara Internasional Paris ke-54 di Bandara Le Bourget dekat Paris, Prancis, 18 Juni 2023. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Beberapa analis mengungkap kondisi akibat pemogokan kerja yang terjadi secara berlarut dapat menyebabkan kerugian bagi Boeing hingga miliaran dolar. Selain itu, beban keuangan Boeing juga dapat terus meningkat dan peringkat kredit Boeing bisa terancam.
ADVERTISEMENT
Presiden Asosiasi Pekerja Mesin dan Aviasi atau International Association of Machinist and Aerospace workers (IAM) Brian Bryan mengatakan para pekerja yang mogok untuk menuntut kenaikan gaji terus berjuang untuk mendapat kontrak kerja yang pantas.
"Mereka siap berjuang selama yang diperlukan, untuk mendapatkan kontrak yang pantas mereka dapatkan," katanya.
Brian juga menuturkan kalau Kelly Ortberg yang merupakan CEO baru di Boeing pasti merasa kesulitan dalam mengelola pemogokan kerja yang terjadi di awal masa jabatan. Kini, Brian menunggu Ortberg untuk menegosiasikan kontrak bagi para karyawan Boeing yang mogok.
Reuters juga melaporkan rencana Boeing pekan ini untuk mengkaji opsi mengumpulkan miliaran dolar melalui penjualan saham dan sekuritas mirip ekuitas.
Menurut sumber Reuters, opsi ini mencakup penjualan saham biasa serta surat berharga seperti obligasi wajib konversi dan ekuitas preferen. Salah satu sumber mengatakan bahwa mereka menyarankan Boeing untuk mengumpulkan sekitar USD 10 miliar.
ADVERTISEMENT
Perusahaan tercatat memiliki utang sekitar USD 60 miliar dan membukukan kerugian arus kas operasi lebih dari USD 7 miliar untuk paruh pertama tahun 2024.