Fakta-fakta Kereta Tanpa Rel IKN yang Dikembalikan ke China

1 Mei 2025 10:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
Petugas berjalan di samping gerbong Autonomous Rail Rapid (ART) atau kereta otonom tanpa rel saat uji kelayakan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/8/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas berjalan di samping gerbong Autonomous Rail Rapid (ART) atau kereta otonom tanpa rel saat uji kelayakan di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (5/8/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Otorita IKN memutuskan untuk mengembalikan Autonomous Rail Transit (ART) atau kereta tanpa rel buatan CRRC Qingdao Sifang China ke negara asalnya. Hal ini karena teknologi kereta tersebut perlu lebih disempurnakan.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, bilang langkah ini sudah sesuai dengan perjanjian yang mengizinkan pengembalian berdasarkan hasil uji coba atau Proof of Concept (PoC)
"Catatan hasil evaluasi PoC terkait perlunya penyempurnaan teknologi pada ART yang diujicobakan. Juga sudah kita sampaikan baik ke perusahaan dan kementerian dan lembaga lainnya yang terkait," kata Ali kepada kumparan, Rabu (30/4).
Saat ini, ART tersebut sudah dimobilisasi keluar IKN melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan untuk diangkut menggunakan kapal besar kembali ke China. Pengiriman ke China Tersebut juga ditanggung oleh perusahaan provider.
"IKN sebagai living lab dan technology test-bed, telah melakukan berbagai PoC teknologi. Semua sumber pembiayaan pelaksanaan PoC ditanggung oleh masing-masing perusahaan technology providers yang melakukan PoC," ujar Ali.
ADVERTISEMENT

Kereta Tanpa Rel Uji Coba Sejak Agustus 2024

ATR tersebut sudah menjalani uji coba sejak 10 Agustus 2024. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, menjelaskan uji coba awal saat itu dilakukan untuk rute pendek atau rute uji coba melingkar dari Gedung Kemenko 3 menuju Gedung Kemenko 2 dan kembali ke Gedung Kemenko 3 di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
Fase uji coba tersebut dilaksanakan selama kurang lebih dua bulan, sejak uji coba dinamis. ART tersebut juga sempat dipamerkan kepada umum dari 10 Oktober 2024 sampai 31 Desember 2024. Selama masa pameran, masyarakat dapat menikmati trem otonom secara gratis.
Kendaraan tersebut juga sempat difungsikan sebagai kendaraan pengumpan (feeder) bagi peserta upacara Hari Kemerdekaan RI ke-79 di IKN.
ADVERTISEMENT

Sudah Dijajal Jokowi

Saat uji coba, ART tersebut juga sempat dijajal Presiden saat itu, Joko Widodo (Jokowi), dalam rangka persiapan Hari Kemerdekaan ke-79 RI di IKN. Saat itu Jokowi bilang Ia ingin transportasi serupa juga dapat diterapkan di kota-kota lainnya seperti Surabaya, Makassar, Medan, dan Bandung.
“Tadi sudah saya gunakan. Kalau kita pakai trem otonom memang jalan harus lebar, dan jalan di IKN memang sudah didesain lebar, mencukupi untuk itu. Kota-kota lain di Indonesia saya kira semuanya membutuhkan transportasi massal yang berbasis energi hijau," kata Jokowi.
Ia menjelaskan murahnya biaya operasi menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki ART. Dari segi infrastruktur, ART tidak membutuhkan rel dan dapat menggunakan jalan yang sudah ada.
ADVERTISEMENT
“Trem otonom kira-kira harganya Rp 70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp 2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per kilometer. Bedanya di situ. Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar, sehingga tidak semua kota bisa memakai ART,” ujar Jokowi.