Fakta-fakta Kinerja GoTo di 2022: Rugi Rp 40 T & Nilai Transaksi Tembus Rp 162 T

21 Maret 2023 7:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dewan Komisaris dan Direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Foto: GoTo
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Komisaris dan Direksi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Foto: GoTo
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) sudah merilis kinerjanya sepanjang IV dan full year 2022. Secara keseluruhan, perusahaan mengeklaim kinerja membaik dan semakin dekat dengan target profitabilitas di kuartal IV 2023.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah fakta-fakta kinerja GoTo yang telah dirangkum oleh kumparan:

Rugi Bersih GoTo Tembus Rp 40 Triliun di 2022

Dalam laporan keuangan perusahaan di Kuartal IV dan sepanjang 2022, total rugi bersih yang diperoleh GoTo mencapai Rp 40,4 triliun (full year 2022).
Jika dihitung lebih rinci, kerugian GoTo di 2022 naik hingga 56 persen secara tahunan (yoy) dari pencapaian 2021 yakni Rp 25,9 triliun.
Sementara untuk di kuartal IV 2022, GoTo menyampaikan masih merugi hingga Rp 19,5 triliun. Jumlah itu juga meningkat dibanding kuartal IV 2021 yang saat itu sebesar Rp 10,2 triliun.
Kenaikan itu dikarenakan beberapa aspek non kas-kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti perseroan.
Aspek-aspek tersebut mencakup penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp 11 triliun terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham. Ini dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi.
ADVERTISEMENT
Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp 6,5 triliun, dengan perbaikan 36 persen persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

GoTo Berhemat, Pangkas Insentif & Pemasaran hingga Rp 2,8 Triliun

Salah satu yang dilakukan adalah memangkas insentif dan pemasaran produk GoTo hingga 34 persen atau senilai Rp 2,8 triliun di kuartal IV 2022 (yoy).
Meski begitu, rata-rata transaksi konsumen tumbuh 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp 9,6 juta per konsumen per tahun di kuartal keempat 2022.
Sehingga upaya penghematan di kuartal IV 2022 ini berdampak pada penurunan beban operasional tetap (fixed operating expense) rata-rata bulanan di kuartal I 2023 (Januari-Februari 2023) hingga 20 persen atau Rp 200 miliar setiap bulannya.

Nilai Transaksi GoTo Tembus Rp 612 Triliun

GoTo resmi menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia, Senin (11/4). Foto: Dok. GoTo
Induk usaha Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial (GTF) itu pun mencatatkan peningkatan GTV (gross to value) atau nilai transaksi di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan rilis kinerja indikatif perusahaan GTV GoTo naik 33 persen yoy menjadi Rp 613 triliun jika dibandingkan dengan kinerja performa tahun 2021.
Sementara itu, GTV perusahaan tumbuh 18 persen yoy menjadi Rp 162 triliun di kuartal IV tahun lalu. Direktur Keuangan GoTo, Jacky Lo, mengatakan, perusahaan terus mencatatkan pertumbuhan konsisten di tengah ketidakpastian makroekonomi tahun lalu.
“GoTo memandang positif capaian kinerja hingga saat ini, dan dengan posisi kas yang solid, kami yakin bisa mencapai arus kas operasional positif seiring dengan percepatan langkah menuju target profitabilitas di tahun ini,” kata Jacky.

Yakin Kuartal IV 2023 Bisa Capai Adjusted EBITDA yang Positif


PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk resmi tercatat penawaran umum perdana (Initial Public Offering) atau IPO yang berlangsung 15-21 Maret 2022 di Jakarta. Foto: Dok. PT GoTo Gojek Tokopedia

Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo, mengatakan, peningkatan kinerja perusahaan di kuartal IV 2022 menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas.
ADVERTISEMENT
“Dengan mempertajam fokus untuk mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai di tengah implementasi strategi pengurangan insentif dan pemasaran produk,” ujarnya.
Andre yakin, GoTo berada di jalur yang tepat untuk mencapai nilai positif EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023. Pasalnya, selain mencatatkan pertumbuhan pendapatan, perusahaan pun terus disiplin dalam mengelola beban dan pendekatan layanan yang terukur yang diyakini dapat mendorong percepatan profitabilitas perusahaan.