Fakta-fakta Rachmat Kaimuddin Pamit dari Bukalapak & Tinggalkan Gaji Fantastis

5 Januari 2022 7:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Eks CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin. Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Rachmat Kaimuddin resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO Bukalapak. Hal itu dilakukan secara mendadak, di mana surat pengunduran dirinya diterima Perseroan pada Selasa, 28 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun Rachmat telah menjadi CEO Bukalapak sejak 8 Desember 2019, atau kurang lebih baru dua tahun menjabat. Dia menggantikan Achmad Zaky yang merupakan pendiri Bukalapak.
Di bawah kepemimpinan Rachmat, Bukalapak resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Berikut kumparan merangkum beberapa fakta tentang mundurnya Rachmat Kaimuddin dari Bukalapak.
Untuk lebih lengkapnya, berikut fakta-fakta Rachmat yang pamit dari Bukalapak dan meninggalkan gaji fantastis.
Rachmat Kaimuddin Jadi Anak Buah Luhut, Apa Jabatannya?
Usai mundur dari Bukalapak, Rachmat diketahui bergabung menjadi anak buah Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, sebagai Technology & Sustainabilty Development Special Advisor. Tugas baru tersebut membuat Rachmat bakal memberi laporan dan masukan kepada Luhut.
ADVERTISEMENT
Latar belakang dan pengalaman Rachmat menjadi pertimbangan Luhut. Salah satunya Rachmat berhasil membawa Bukalapak menjadi unicorn pertama yang melantai di BEI.
Eks CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin bersama Menko Marves, Luhur Binsar Panjaitan. Foto: Dok. Kemenko Marves
“Pengalaman yang dimiliki saudara Rachmat sebagai pemimpin dengan pengalaman di berbagai industri dan sektor, termasuk di bidang teknologi dan sustainable development merupakan poin penting sehingga beliau pantas mengemban jabatan baru ini,” kata Luhut saat konferensi pers secara virtual, Senin (3/1).
Selain itu, Luhut membeberkan Rachmat juga memperoleh gelar Bachelor of Science dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, dan Master of Business Administration dari Stanford University, California, Amerika Serikat, setelah menamatkan pendidikan SLTA di Taruna Nusantara, Magelang.
Gaji Fantastis yang Ditinggalkan Rachmat Kaimuddin di Bukalapak
Demi bekerja di pemerintahan, Rachmat meninggalkan gaji ratusan juta yang dikantonginya setiap bulan saat menjabat sebagai CEO Bukalapak.
ADVERTISEMENT
Dikutip kumparan dari Prospektus IPO Bukalapak pada 2021, Direksi Bukalapak menerima kompensasi sebesar Rp 5,845 miliar pada 2018, Rp 6,775 miliar pada 2019, dan Rp 20,509 miliar di 2020.
Dengan jumlah direksi sebanyak 3 orang, berarti rata-rata tiap direksi menerima kompensasi Rp 1,948 miliar selama setahun pada 2018, Rp 2,258 miliar pada 2019, dan Rp 6,836 miliar di 2020.
Artinya, rata-rata setiap bulan tiap direksi menerima kompensasi Rp 162,33 juta pada 2018, Rp 188,166 juta pada 2019, dan Rp 569,67 juta pada 2020.
Profil Rachmat Kaimuddin yang Mundur dari Jabatan CEO Bukalapak
Sebelum menjadi CEO Bukalapak, Rachmat bekerja sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan di PT. Bank Bukopin Tbk sejak 2018. Kehadirannya di Bank Bukopin sebenarnya sudah dimulai sejak 2014 sebagai dewan komisaris perusahaan.
ADVERTISEMENT
Rachmat memulai dunia kerjanya dengan menjadi Hardware Design Engineer di perusahaan AS, Teradyne, Inc pada 2001 lalu. Rachmat melanjutkan kariernya di Boston Consulting Group pada 2003, International Finance Corporation pada 2007, serta di PT Cardig Air Services sebagai Managing Director dan Chief Financial Officer (CFO) selama 2009 hingga 2011.
Sembari berperan sebagai CFO di Cardig, Rachmat juga menjabat sebagai Principal di perusahaan ekuitas besutan Thomas Lembong, Quvat Management, sejak 2008 hingga 2018. Kariernya pun semakin menanjak dan ia menjabat sebagai Direktur di PT Semen Bosowa Maros pada 2014 dan naik jabatan sebagai Managing Director pada 2016.
Rachmat merupakan lulusan sarjana Science and Engineering Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, pada tahun 1998 hingga 2001. Dia pun melanjutkan kuliah S2-nya di Stanford Graduate School of Business, Master of Business Administration dari 2006-2008.
ADVERTISEMENT