Fakta-fakta Virus Corona yang Juga Pengaruhi Ekonomi

29 Januari 2020 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis membawa pasien di Wuhan di Provinsi Hubei, China.
 Foto: STR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis membawa pasien di Wuhan di Provinsi Hubei, China. Foto: STR / AFP
ADVERTISEMENT
Virus corona yang bermula di Wuhan tidak hanya menghantui masyarakat China. Namun, di Indonesia juga sudah mulai ramai membahas sampai upaya mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
ADVERTISEMENT
Data per hari ini, virus corona telah menelan 131 jiwa. Virus tersebut diduga terus menyebar ke berbagai negara. Tercatat jika dihitung berdasarkan tingkat nasional dan penyebaran ke berbagai negara sampai Rabu (29/1), jumlah pasien yang terinfeksi wabah mematikan ini mencapai 5.496 orang.
Tak hanya mempengaruhi kesehatan, virus corona juga berdampak pada perekonomian termasuk di Indonesia. Adanya virus itu menekan harga saham dan mempengaruhi industri penerbangan.
Lalu, apa saja dampak dan kabar terbaru virus corona terhadap perekonomian? Berikut ini rangkumannya kumparan.

Bakal Pengaruhi Saham Dalam Jangka Pendek

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi mengatakan, melemahnya saham tidak lain karena terpengaruh oleh sentimen negatif global khususnya wabah virus corona.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Inarno itu berdasar dari kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (28/1) yang kurang baik. IHSG bergerak di zona merah mengawali perdagangan kemarin. Pada perdagangan preopening, IHSG bergerak melemah 22,990 poin (0,37 persen) ke 6.110,218. Sementara indeks LQ45 bergerak turun 6,205 poin (0,62 persen) ke 997,584.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Foto: ANTARA FOTO/ Wahyu Putro
Selain itu saat mengawali perdagangan Selasa (28/1), IHSG dibuka turun ke posisi 6.109,092. Hanya berselang beberapa menit, IHSG semakin turun tajam ke posisi 6.067,327 atau anjlok 1,07 persen. Seluruh indeks sektoral melemah. Sektor infrastruktur mencatatkan pelemahan paling tajam 0,61 persen.
Inarno tak menampik bahwa mewabahnya virus corona akan memberikan pengaruh jangka pendek ke pasar modal.
“Jangka pendek ada pengaruhnya. Akan berdampak pada perekonomian,” ungkap Inarno di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa (28/1).
ADVERTISEMENT
Menurut Inarno, jika virus corona ini berdampak pada perekonomian China, maka hal tersebut juga akan mempengaruhi perekonomian global.
Meski demikian, menurut Inarno, kondisi buruk ini bukan yang pertama kali dialami oleh China. Beberapa tahun yang lalu, China juga pernah menghadapi kondisi serupa yaitu virus SARS dan MERS. Menurut Inarno, jika dilihat secara historikal, kondisi-kondisi tersebut memang berpengaruh termasuk pada kegiatan pasar modal.

Sri Mulyani Sebut Virus Corona Bisa Ancam Ekonomi Dunia

Virus corona yang telah menyebar ke sejumlah negara dinilai dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Tak hanya itu, virus mematikan asal China ini juga menggulung optimisme masyarakat terhadap perekonomian.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, seluruh lembaga internasional sebelumnya memprediksi tahun ini penuh dengan optimisme. Perjanjian perdagangan fase I antara AS dan China juga diprediksi menjadi faktor pendorong membaiknya ekonomi global.
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Namun hanya dalam seminggu, proyeksi tersebut berbalik arah karena faktor lainnya, mulai dari terbunuhnya jenderal Iran hingga dahsyatnya wabah virus corona. Ketidakpastian pun semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2020 ada optimisme, namun dengan waktu hanya kurang dari seminggu optimisme itu kemudian berbalik. Tadinya semua outlook menggambarkan dunia mengalami recovery 2020," ujar Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin (28/1).
Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, pada Januari biasanya terjadi momentum untuk mendukung ekonomi, seperti Tahun Baru dan Imlek. Namun, virus corona telah mematahkan hal itu.

Kenapa Tak Semua Penerbangan ke China Ditutup?

Komisi V DPR RI mempertanyakan antisipasi pemerintah terhadap virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China. Salah satu pertanyaan yang diajukan yakni terkait penutupan penerbangan ke negeri tirai bambu itu.
Menurut Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini hanya penerbangan ke Wuhan, China saja yang ditutup. Sementara penerbangan ke kota lain di China dari Indonesia, atau sebaliknya masih dibuka.
ADVERTISEMENT
"Status sampai hari ini, Wuhan ke Indonesia ditutup. Enggak ada satu pun penerbangan. Sekali pernah ada, tapi kita batalkan," ucapnya dalam rapat kerja di Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (28/1).
Dia menjelaskan, penerbangan dari Indonesia ke kota lain di China masih dibuka lantaran belum ada rekomendasi dari WHO. Pun maskapai negara lain hingga saat ini masih beroperasi di berbagai kota di China, selain Wuhan.
Namun demikian, menurut dia, apabila terdapat rekomendasi WHO untuk penutupan rute penerbangan ke kota lain di China, Kemenhub akan langsung menindaklanjuti. Saat ini koordinasi secara intensif masih dilakukan.
Pesawat Lion Air. Foto: AFP/Adek Berry

Lion Air Batalkan 56 Penerbangan ke China

Terus merebaknya virus corona, membuat maskapai penerbangan Lion Air membatalkan 56 penerbangan Indonesia ke China (PP). Pembatalan penerbangan sebanyak itu, berlangsung sejak Januari hingga Februari nanti.
ADVERTISEMENT
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan pembatalan penerbangan ke China dilakukan secara bertahap.
"Pembatalan atau penghentian penerbangan sementara (suspends) secara bertahap menurut jadwal keberangkatan dan kedatangan hingga pemberitahuan lebih lanjut (until further notice)," kata Danang dalam keterangan tertulis, Selasa (28/1).
Untuk tahap awal, pembatalan penerbangan sementara mulai Januari 2020 untuk rute Denpasar-Wuhan-Denpasar, Manado-Tianjin-Manado, Manado-Fuzhou-Manado, Manado-Hangzhou-Manado, Soetta-Haikou-Soetta, dan Surabaya-Haikou-Surabaya.
Danang mengatakan, Lion Air Grup sudah menginformasikan kepada seluruh tamu atas perubahan dan pembatalan penerbangan sementara pada rute dimaksud.
Menurut dia, operasional penerbangan yang masih berjalan atau beroperasi ke Tiongkok bertujuan untuk pemulangan tamu atau penumpang.
Layanan penerbangan kembali dioperasikan sebagai ferry flight, yakni hanya membawa kru dan tidak menerbangkan tamu atau penumpang.
ADVERTISEMENT
Keputusan penghentian sementara merupakan bagian dari langkah antisipasi berdasarkan pemberitahuan larangan perjalanan dari otoritas Wuhan mengenai dampak wabah virus corona.

Menko Perekonomian Khawatirkan Dampak Virus Corona

Merebaknya virus corona dari China ke berbagai negara di dunia, memicu kekhawatiran atas dampaknya terhadap perekonomian global. Padahal harapan pemulihan ekonomi baru tumbuh, seiring meredanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, wabah virus corona diperkirakan menambah ketidakpastian ekonomi global tahun 2020.
"Pembangunan ekonomi saat ini menunjukkan tantangan bagi kondisi global yang akan berlanjut pada tahun 2020, walaupun tensi perdagangan lebih baik," katanya dalam sambutan peluncuran Laporan Pembangunan Dunia (WDR) 2020 di Jakarta, Selasa (28/1).
Selain virus corona, disrupsi manufaktur global dan tensi geopolitik juga menjadi tantangan yang juga membuat ketidakpastian ekonomi global.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Airlangga mengatakan dari pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu, seluruh negara optimistis dengan perkembangan ekonomi saat ini.

Ada Antisipasi Virus Corona dari Barang Kiriman

Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan mengantisipasi penyebaran virus corona melalui pengiriman barang impor, khususnya dari China.
Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, mengatakan meskipun belum ada pembuktian virus corona bisa menular melalui barang, namun antisipasi tetap dilakukan.
"Sampai saat ini belum ada pembuktiannya virus corona bisa melalui barang, baru secara langsung. Kami antisipasi dari orang dulu. Tapi jika ada perkembangan baru, kami tetap antisipasi pengawasannya,” jelasnya.

Luhut Anggap Belum Ada Dampak Virus Corona ke Investasi

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, merespons kondisi berpengaruhnya virus corona ke perekonomian. Ia merasa dampak virus corona terhadap iklim investasi belum terasa hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
"Saya lihat sih belum terasa masalahnya sampai sekarang, kita lihat dua Minggu lagi," jelas Luhut di Kemenko Maritim dan Investasi, Selasa malam (28/1).
Luhut mengatakan pemerintah tidak ingin terburu-buru mengambil langkah tegas, semisal mengeluarkan travel warning. Yang penting langkah antisipatif seperti memperkuat imun.
Selain itu, Luhut juga menyatakan WNI yang saat ini diisolasi di Kota Wuhan, dalam keadaan baik. Hanya saja menurut dia, mereka tak bisa dievakuasi lantaran kota sudah diisolasi.