Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Fakta-fakta yang Diungkap Dirut Garuda soal Pesawat Tertahan di Pakistan
17 September 2023 8:19 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra buka suara mengenai kejadian ini. Berikut fakta-faktanya.
Tidak Beroperasi dan Dikembalikan ke Lessor
Pesawat terpantau singgah mendadak di Bandara Internasional Jinnah, Karachi, Pakistan. Awalnya pesawat tersebut mendarat di Bandara Karachi untuk mengisi bahan bakar.
"Benar (itu pesawat Garuda), tapi sudah kita kembalikan," kata Irfan kepada kumparan, Sabtu (16/9). Irfan mengaku tidak tahu detail berapa lama pesawat tersebut tertahan di Karachi.
Irfan memastikan, pesawat jenis ATR sudah tidak beroperasi lagi dan telah diambil oleh lessor.
Kendala Teknis saat Pengembalian
Irfan menjelaskan, pesawat tersebut mengalami kendala teknis saat dalam proses pengembalian ke lessor.
“Ini pesawat sudah tidak kita gunakan lagi dan salam proses diambil oleh lessor-nya. Jadi proses ini pengembalian ada kerusakan di jalan jadi bersama-sama antara lessor dan kita," tuturnya
ADVERTISEMENT
Berdasarkan penelusuran kumparan, pengadaan pesawat ATR 72-600 oleh Garuda Indonesia pertama kali diluncurkan pada 25 November 2013. Maskapai Garuda Indonesia resmi menghentikan pengoperasian Pesawat CRJ-1000 dan ATR 72-600 pada 2022.
Garuda Indonesia resmi menghentikan pengoperasian Pesawat CRJ-1000 pada Januari 2022 sedangkan ATR 72-600 resmi berhenti beroperasi pada Maret 2022. Sehingga saat ini Garuda hanya memiliki tiga jenis pesawat yakni, Boeing 777, Airbus 330, dan Boeing 737.
Tindakan Bandara Pakistan
Menanggapi situasi tersebut, Pakistan International Airlines dengan cepat mengerahkan timnya untuk mengatasi masalah teknis yang dialami pesawat tersebut.
Dari sumber, Otoritas Penerbangan Sipil (Civil Aviation Authority) atau CAA memantau prospek inspeksi dan perbaikan secara ketat, dan memastikan kepatuhan terhadap protokol keselamatan dan standar penerbangan.
ADVERTISEMENT
Awak pesawat yang berada dalam pesawat saat kejadian tersebut berangkat ke Jakarta dengan menggunakan pesawat lain yang disediakan oleh perusahaan penerbangan Indonesia.
Setelah selesainya pemeriksaan, pesawat swasta Indonesia itu diperkirakan siap layak terbang dan siap untuk melanjutkan perjalanan yang dimaksud.