Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Fakta soal Ledakan Tangki Pertamina di Balongan: Bukan Kilang, Masih Investigasi
30 Maret 2021 7:16 WIB

ADVERTISEMENT
Langit di Balongan, Indramayu mendadak merah karena kebakaran dan ledakan dari Kompleks Kilang Minyak Balongan milik PT Pertamina pada Senin (29/3) pukul 00.45 WIB.
ADVERTISEMENT
Jilatan api membumbung hingga bisa terlihat dari jarak 5 kilometer. Belasan orang terluka, bahkan ada yang hilang dan tewas.
Pertamina pun langsung turun untuk padamkan api. Jajaran komisaris dan direksi meninjau lokasi tersebut. Seperti apa faktanya?
1. Pertamina Pastikan yang Terbakar Bukan Kilang, Tapi Tangki
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan yang terbakar bukan kilang, tapi tangki penyimpanan BBM yang ada di dalam kompleks tersebut. Dia menyebutnya tangki T-301.
Untuk mencegah api menjalar ke tangki-tangki lain, pihaknya sudah menangani tanggul di sekitar tangki. Tim Pertamina juga sudah melakukan pendinginan pada area sekitar.
"Jadi yang terbakar bukan kilang, tapi tangki yang menyimpan BBM di area kilang. Jadi processing dan utility lain seperti jetty itu aman," kata Nicke dalam konferensi pers mengenai insiden tersebut secara virtual, Senin (29/3).
ADVERTISEMENT
2. Empat Tangki Terbakar, Kapasitas Simpan 100 Ribu Kiloliter
Hingga malam tadi, Pertamina menyatakan 4 tangki yang terbakar dari 72 tangki yang ada di Kilang Balongan. Upaya pemadaman masih terus dilakukan terhadap empat tangki itu.
Keempat tersebut memiliki kapasitas penyimpanan 100 ribu kiloliter (KL). Sedangkan total kapasitas 72 tangki mencapai 1,35 juta KL.
Adapun total kapasitas produksi Kilang Balongan dari semula 125 MBSD menjadi 150 MBSD dan mampu menghasilkan naptha untuk proses lanjut dari 5,29 MBSD menjadi 11,6 MBSD. Peningkatan kapasitas produksi itu karena adanya Crude Distillate Upgrading Project dalam proyek modifikasi kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP).
3. Kehilangan 400 Ribu Barel, Tapi Jamin Pasokan BBM Aman
Pertamina kehilangan 400 ribu barel produksi akibat kebakaran tangki T-301. Produksi tersebut termasuk pengolahan BBM, solar, LPG, hingga avtur.
ADVERTISEMENT
Jumlah produksi yang hilang tersebut berdasarkan lamanya pemadaman yang diperkirakan berlangsung hingga 5 hari ke depan.
Meski begitu, Pertamina memastikan pasokan BBM hingga avtur ke masyarakat tidak terganggu. Perusahaan akan mencari pasokan dari Kilang Cilacap dan Kilang TPPI Tuban. Produksi Kilang Cilacap bisa dinaikkan sampai 300 ribu barel, sementara dari Kilang TPPI bisa digenjot hingga 500 ribu barel.
Produksi Kilang Cilacap akan dibawa Pertamina menggunakan kapal ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sementara produksi dari Kilang TPPI akan dibawa ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Balongan.
"Tidak usah panik karena stok banyak dan kilang tidak ada masalah. Kita bisa cover kebutuhan dari kilang lain," kata Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Mulyono.
ADVERTISEMENT
4. Tangki Balongan Simpan BBM hingga Avtur
Mulyono memastikan stok BBM secara nasional aman, bahkan pasokan berlebih. Hingga saat ini, pasokan BBM nasional sebanyak 10,5 juta barel, cukup untuk 27 hingga 28 hari ke depan dengan pemakaian per hari nasional itu 62,5 ribu kiloliter per day.
Solar juga tersedia 8,8 juta barel, cukup untuk sekitar 20 hari ke depan. Pasokan avtur juga sangat cukup 3,2 juta barel atau 74 hari konsumsi.
Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, ada tiga bandara yang selama ini mendapat suplai avtur dari Kilang Balongan yaitu Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Halim Perdanakusuma, dan Bandara Ahmad Yani Semarang.
"Bandara Husein kita konsolidasi supply dari Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Stoknya cukup. Untuk Ahmad Yani kita alih supply dari Bandara Adi Sumarmo Yogyakarta," kata Mas'ud.
Sementara Bandara Adisucipto dan Bandara Baru Yogyakarta 100 persen avturnya dipasok dari Kilang Cilacap.
ADVERTISEMENT
5. Masih Investigasi, Cari Tahu Penyebab Utama Kebakaran
Hingga kini, Pertamina pun masih melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab tangki terbakar. Pertamina melibatkan sejumlah pihak untuk menelusurinya.
Informasi sementara yang disampaikan Pertamina, pada saat kejadian ledakan, Balongan lagi diguyur hujan disertai petir.
"Penyebabnya belum kami ketahui pasti, jadi masih investigasi dengan bantuan pihak berwenang. Jadi fokus kita untuk amankan kondisi di lapangan," kata Nicke.
Perusahaan pun mengaku belum menghitung kerugian akibat kebakaran ini. Selain memadamkan api, Nicke mengaku lebih fokus menangani warga sekitar yang terdampak dan minta maaf kepada mereka.