news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fakta Terbaru Gagal Bayar Jiwasraya: Mulai Cicil Bayar Polis hingga Jual Citos

1 April 2020 7:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jiwasraya. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini sedang melakukan berbagai hal untuk memulihkan kondisi perusahaan usai mengalami gagal bayar pada Oktober 2018. Gagal bayar ini terjadi karena perusahaan salah melakukan investasi dan mengeluarkan produk asuransi JS Saving Plan yang berbunga sangat tinggi.
ADVERTISEMENT
Beragam upaya yang dilakukan Jiwasraya mulai dari mencicil membayar polis para nasabah hingga menjual Cilandak Town Square (Citos). Berikut fakta terbaru Jiwasraya yang kumparan rangkum:
Jiwasraya Bayar Polis ke 15 Ribu Nasabah, Nilainya Rp 470 Miliar
Salah satu nasabah Jiwasraya Ida Tumota di Jakarta. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Jiwasraya akhirnya membayarkan polis ke nasabahnya, Selasa (31/3). Sebanyak 15 ribu nasabah tradisional mulai menerima hak mereka dengan total klaim Rp 470 miliar.
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, alasan nasabah tradisional yang dipilih karena jumlah klaimnya relatif kecil. Sebab, dana yang disediakan tak banyak.
"Jadi yang kita lakukan pembayaran adalah pada nasabah pemegang polis yang sudah jatuh tempo dan sudah diverifikasi. Karena keterbatasan dana, maka yang dibayarkan ke mereka adalah pemegang polis tradisional yang relatif kecil-kecil," kata dia dalam konferensi pers online, Selasa (31/3).
ADVERTISEMENT
Adapun dana yang diambil untuk membayar 15 ribu nasabah tradisional ini berasal dari aset-aset finansial yang masih dimiliki Jiwasraya. Aset-aset tersebut ada yang direpokan dan sisanya sebesar Rp 470 miliar dibayarkan ke nasabah.
Untuk sisa nasabah tradisional dan pemegang produk Saving Plan akan dibayarkan juga. Hanya saja, saat ini masih dibahas besarannya, jangka waktu, dan skema pembayarannya oleh perusahaan, pemegang saham, dan regulator.
Jiwasraya Akan Jual Jiwasraya Putra
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
PT Jiwasraya Putra bersiap untuk dilepas kepada beberapa investor. Anak usaha PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ini dijual untuk menyelamatkan induk usahanya dari masalah keuangan yang membelit, termasuk membayar polis nasabah yang gagal bayar sejak 2018.
Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan, sudah ada investor yang bersedia membeli Jiwasraya Putra. Akan tetapi, pelepasan Jiwasraya Putra masih dalam tahap finalisasi, salah satunya negosiasi dalam Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA).
ADVERTISEMENT
"Kami sampaikan sudah ada pemenangnya tapi kami masih finalisasi CSPA. Jadi belum kami bisa sampaikan karena masih harus negosiasi di CSPA nanti pada waktunya akan segera diumumkan mudahan dalam waktu 2-3 bulan ini sudah selesai," katanya dalam konferensi pers online, Selasa (31/3).
Terkait izin pendirian anak usaha tersebut yang akan segera habis, Hexana memastikan masih ada waktu. Saat ini tinggal mengurus administrasi.
"Masih. Kami diberi izin, tinggal selesaikan masalah administrasi. Sudah kami laporkan strategic partner-nya. Kan syaratnya sampai memperoleh strategic partner," terangnya.
Citos Dibeli BUMN, Jiwasraya Sudah Terima Uang Muka Rp 1,4 Triliun
Cilandak Town Square (Citos). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Salah satu aset PT Asuransi Jiwasraya (Persero), yaitu Cilandak Town Square atau Citos, yang dijual perusahaan untuk membayar kewajiban ke nasabah sudah dibeli sesama perusahaan negara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengungkapkan, perusahaan telah menerima uang muka untuk penjualan Citos Rp 1,4 triliun. Rupanya uang tersebut telah disetorkan ke perusahaan sejak 2018.
"(Penjualan) Citos masih proses. Kita tunggu saja, benar Rp 1,4 triliun itu adalah uang muka yang sudah kita terima lama sekali. Jadi uang muka pembelian sudah kita terima dari tahun 2018 yang Rp 1,4 triliun," katanya dalam konferensi pers online, Selasa (31/3).
Meski begitu, Hexana enggan menyebut siapa saja BUMN yang patungan membeli Citos. Dikonfirmasi mengenai PT Wijaya Karya Tbk (Persero) menjadi salah satu pembeli aset Citos, Hexana enggan menanggapi. Dia hanya bilang Citos dibeli antar-BUMN.
"Saya kira mengenai Citos, penjelasannya sama masih dalam proses. Banyak sekali hal-hal pelepasan aset harus ada governance-nya, tata kelola, legal aspek yang dilalui banyak sekali. Sementara Citos jawaban saya itu saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain WIKA, kabarnya PT Adhi Karya Tbk (Persero) dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) atau Bahana juga menjadi BUMN yang patungan membeli aset Citos.