Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Kini masyarakat Lampung hingga Palembang dan kendaraan logistik, bisa bergembira lantaran ruas Jalan Tol Kayu Agung-Palembang telah beroperasi penuh. Pemerintah berharap dengan beroperasinya jalan tol ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan ruas tol Trans Sumatera ini kemarin (26/1). Jokowi mengatakan jalan tol kini siap digunakan sehari hari.
Berikut kumparan merangkum fakta-fakta Tol Kayu Agung, Rabu (27/1):
Panjang Ruas Jalan Tol 42,5 Km
Jalan tol ini memiliki panjang ruas 42,5 kilometer (km). Jalan tol ini merupakan salah satu ruas paling penting dari proyek Trans Sumatera, khususnya di kawasan selatan.
Diketahui, Tahap I Kayu Agung - Palembang yang sudah selesai sepanjang 42,5 km dari keseluruhan panjang 111,7 km. Proyek ini dikerjakan Waskita Karya.
Proyek jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818 km di Indonesia yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh
ADVERTISEMENT
Potong Waktu Tempuh Bakauheni-Palembang Jadi 3 Jam
Jalur ini diklaim akan memotong perjalanan menjadi 3 jam saja, biasanya perjalanan Bakauheni-Palembang memakan waktu hingga 12 jam klaim Jokowi.
“Bakauheni ke Palembang yang berjarak 373 km yang biasanya ditempuh, ini saya mendengar, biasanya ditempuh 12 jam perjalanan darat. Sekarang hanya perlu waktu 3-3,5 jam," ujarnya
Ruas tol ini membuat angkutan logistik semakin efisien. Adapun penghematan waktu tempuh hingga 75 persen.
“Ini jelas akan memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik dan akan memberikan competitiveness daya saing yang besar bagi Palembang, bagi Lampung," tambahnya.
Dibangun di Atas Rawa
Berdasarkan catatan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), menjelaskan tol ini bukan merupakan proyek yang bersifat penugasan dari pemerintah. Jadi, tantangan pembangunannya disebut cukup besar, baik dari sisi kelayakan bisnis maupun dari sisi teknis.
ADVERTISEMENT
Dari 42,5 km ini, 22 km itu berada di atas tanah rawa yang membutuhkan proses teknologi vacuum untuk perbaikan tanah dasar.