Family Office Diklaim Sudah Dilirik Orang Kaya dan Investor Asing

7 Juli 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat Koordinasi Pembayaran Rafaksi Minyak Goreng, Senin (25/3/2024). Foto: Dok. Kemenko Marves
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat Koordinasi Pembayaran Rafaksi Minyak Goreng, Senin (25/3/2024). Foto: Dok. Kemenko Marves
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan perkembangan terbaru terkait rencana pembangunan family office di Indonesia. Luhut mengatakan, sudah ada orang kaya dan investor asing yang mendaftar dalam program family office tersebut.
ADVERTISEMENT
"(Yang mendaftar) dari luar negeri, keluarga kaya luar negeri," ujarnya usai menghadiri The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di The Meru Sanur Bali, Jumat (5/7).
Luhut berjanji akan mengumumkan nama orang kaya dan investor itu dalam dua atau tiga pekan ke depan.
"Sudah ada beberapa, malah luar biasa mereka sudah bilang kami yang pertama, sudah mendaftar ada beberapa nama mungkin dalam 2 dan 3 Minggu ke depan kalau sudah makin ada bentuknya nanti kita akan beritahu," katanya.
Family office atau kantor keluarga merupakan perusahaan swasta yang bertugas untuk menangani kekayaan satu keluarga atau individu kaya.
Dengan adanya family office membuat orang asing dapat menaruh dana tanpa dikenakan bunga. Selain Bali, Luhut membuka opsi family office di Indonesia dibangun di Ibu Kota Nusantara (IKN).
ADVERTISEMENT
Dia mencontohkan penerapan family office di Dubai, yakni dalam satu gedung berisi 400 family office. Nilai investasi dalam gedung itu mencapai triliun dolar AS.
"Kalau bisa di Dubai bisa, di Singapura dan di Hongkong, mengapa tidak bisa di Indonesia, di Bali dan di Jakarta ataupun IKN tentu bisa tergantung kita semua," kata Luhut.
"Jadi kita harus membuat bahwa kita kompetitif dengan negara-negara lain. Kita jangan takut orang lain untung, iya kalau kita untung dia juga untung, kalau dia tidak untung dia tidak akan datang ke kita," sambungnya.
Luhut mengaku akan melibatkan aparat penegak hukum seperti Polri, Jaksa dan KPK mencegah potensi pencucian uang saat family office diberlakukan.
"Semua kita libatkan nanti kita pergi ajak mereka untuk melihat kita kerja dalam bentuk tim jadi jangan satu aspek saja berbagai angel kita lihat. Jangan jadi alien dan berpikir-pikir terus takut berpikir. Jadi alien saja kamu," kata Luhut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Luhut menyatakan bahwa pembangunan family office berpotensi menambah penerimaan negara hingga USD 200 juta. Luhut mengaku dirinya telah meminta Presiden Jokowi untuk menerbitkan aturan common low dan abitration international supaya lebih aman untuk bisnis family office ini.