Fasilitas Gas Akatara Diresmikan, Produksi 185 Metrik Ton LPG per Hari

18 April 2025 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran minyak dan gas Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, meresmikan Proyek Akatara Gas Processing Facility (AGPF), di Lapangan Kerja Akatara, milik Jadestone Energy (Lemang) Pte. Ltd.
ADVERTISEMENT
Yuliot mengatakan, fasilitas gas yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, ini dapat memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor Liquefied Petroleum Gas (LPG).
"Lapangan Akatara kini sudah mampu memproduksi kondensat, gas, dan LPG. Karena kalau kita liat kebutuhan LPG untuk masyarakat harus mengimpor sekitar 80 persen dari kebutuhan nasional," ujar Yuliot melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (18/4).
Yuliot menyampaikan, proyek AGPF yang dioperasikan oleh Jadestone Energy ini tergolong efisien dibandingkan proyek sejenis. Dengan total investasi sekitar USD 130 juta atau setara Rp 2 triliun, proyek ini bisa menjadi contoh pengembangan fasilitas gas yang efektif dan dapat direplikasi di wilayah lain.
Gas yang dihasilkan dari fasilitas Akatara dikomersialkan ke PT PLN Batam, sementara produk LPG dipasok ke dua pembeli utama, yakni PT Pertamina Patra Niaga dan PT Kimia Yasa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, proyek ini juga mencatatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 52 persen dan terverifikasi PT Surveyor Indonesia.
Sementara itu, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menjelaskan pembangunan Proyek AGPF mencakup tiga komponen utama, yaitu pembangunan gas plant yang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan LPG, pembangunan stasiun pengukuran gas (gas metering station), serta instalasi jaringan pipa.
Proyek ini menghasilkan tambahan kapasitas produksi sebesar 25,5 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), 185 metrik ton LPG per hari, dan 1.098 barel kondensat per hari.
Djoko mengatakan, proyek ini berhasil menyerap 99 persen tenaga kerja Indonesia atau lebih dari 1.863 pekerja dari berbagai disiplin ilmu. Proyek ini dilaksanakan dengan 63 pekerja Jadestone Energy, didukung 200 tenaga kerja kontraktor dan 1600 tenaga kerja subkontraktor.
ADVERTISEMENT
Jadestone energy juga mempekerjakan warga di sekitar proyek untuk bergabung menjadi pekerja di sekitar wilayah kerja Lemang, pada level kontraktor dan subkontraktor.
“Hanya 1 tenaga kerja asing saja, itu Mr. Mark, sebagai tenaga ahli Company Representatif," katanya.
Jadestone Energy merupakan perusahaan hulu migas independen yang berfokus di kawasan Asia-Pasifik. Perusahaan ini memiliki portofolio aset migas yang telah berproduksi di beberapa negara, termasuk Australia, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Vietnam.