FID Disetujui, Petronas Target Lapangan Hidayah On Stream Awal 2027

10 Januari 2025 12:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo petronas. Foto: Faiz Zaki/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo petronas. Foto: Faiz Zaki/Shutterstock
ADVERTISEMENT
PC North Madura II Ltd., anak perusahaan Petronas, telah meraih persetujuan Keputusan Investasi Akhir (Final Investment Decision/FID) untuk pengembangan Lapangan Hidayah yang terletak di Wilayah Kerja North Madura II, Jawa Timur, Indonesia.
ADVERTISEMENT
PC North Madura II Ltd. merupakan operator yang memegang 100 persen partisipasi interes dalam Kontrak Bagi Hasil Lapangan Hidayah.
Executive Vice President and Chief Executive Officer of Upstream Petronas, Mohd Jukris Abdul Wahab, mengatakan pencapaian ini menggarisbawahi komitmen Petronas dalam mendukung target pemerintah Indonesia untuk mencapai swasembada energi.
"Kami berterima kasih atas dukungan penuh yang telah diberikan oleh pemerintah Indonesia dan menantikan kerja sama yang erat selama proses pengembangan lapangan Hidayah," katanya, melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (10/1).
Rencana pengembangan lapangan ini meliputi pengeboran sumur produksi yang didukung oleh anjungan produksi minyak tanpa awak dan terintegrasi dengan anjungan pemrosesan pusat.
Petronas mendapat persetujuan Final Investment Decision (FID) pengembangan Lapangan Hidayah. Foto: Dok. SKK Migas
Rencana tersebut juga mencakup sebuah unit Floating Storage and Offloading (FSO) yang dilengkapi dengan fasilitas tempat tinggal dan ruang kontrol pusat untuk memastikan operasi berjalan dengan aman dan andal.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan, direstuinya Keputusan Investasi Akhir lapangan Hidayah ini melanjutkan keberhasilan penemuan cadangan minyak yang menjanjikan di Wilayah Kerja North Madura II pada tahun 2021.
Sementara itu, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi industri hulu migas Indonesia adalah mempercepat eksploitasi dan penemuan cadangan minyak dan gas yang baru, termasuk Lapangan Hidayah yang ditargetkan produksi atau on stream awal tahun 2027.
"Tantangan ini harus kita jawab di lapangan Hidayah, karena itu kita akan terus berpegang pada target on stream di kuartal I 2027, SKK Migas dan Petronas harus mengawal pencapaian target ini sehingga tidak terjadi penundaan," katanya.
Pengembangan lapangan dan pembangunan fasilitas produksi di Lapangan Hidayah bertujuan untuk memproduksi cadangan minyak sebesar 88.55 million stock tank barrels (MMSTB) hingga tahun 2041.
ADVERTISEMENT
Di tahap awal, laju produksi diharapkan berada pada kisaran 8,973 barel oil per day (BOPD) dan meningkat menjadi 25,276 BOPD saat mencapai puncak produksi.
Lebih lanjut, Djoko mengatakan SKK Migas dan Petronas telah mengidentifikasi risiko dalam pengembangan Lapangan Hidayah. namun menurutnya, risiko ini perlu dikelola dengan baik untuk menjaga kelancaran proyek.
Saat ini, Petronas melalui beberapa anak perusahaannya adalah operator untuk Kontrak Bagi Hasil Wilayah Kerja Ketapang, North Madura II, dan North Ketapang, yang terletak di lepas pantai Jawa Timur, serta Wilayah Kerja Bobara, yang terletak di lepas pantai Papua Barat.
Petronas juga merupakan mitra untuk lima Kontrak Bagi Hasil lainnya yang terletak di darat dan lepas pantai Sumatra, Laut Natuna, Jawa Timur, serta Indonesia Timur. Di tengah transisi energi, perusahaan tetap berfokus mengeksplorasi inisiatif rendah karbon dalam mendukung pengembangan energi yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT