Fintech Milik Eks Stafsus Milenial Jokowi, PT Amartha Dapat Suntikan Rp 405 M

3 Mei 2021 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo ajak dua staf millenialnya, Putri Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra, saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo ajak dua staf millenialnya, Putri Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra, saat kunjungan kerja ke Subang, Jawa Barat. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
ADVERTISEMENT
PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) mendapatkan pendanaan baru senilai USD 28 juta atau setara dengan Rp 405 miliar yang dipimpin oleh Women’s World Banking Capital Partners II (WWB) bersama dengan MDI Ventures. Pendanaan ini juga didukung investor lama seperti Mandiri Capital Indonesia dan UOB Venture Management.
ADVERTISEMENT
Amartha merupakan perusahaan milik mantan Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi yaitu Andi Taufan Garuda Putra yang didirikan 11 tahun lalu. Perusahaan ini merupakan pionir fintech peer to peer lending (p2p lending) di Indonesia yang memberdayakan perempuan pengusaha ultra mikro di daerah pedesaan.
Amartha memberikan pinjaman modal usaha berbasis kelompok, mulai dari Rp 3 juta hingga Rp 10 juta yang disertai dengan pendidikan literasi keuangan dan pelatihan kewirausahaan.
Founder & CEO Amartha, Andi Taufan mengucapkan terima kasih kepada seluruh investor, pendana, mitra dan Tim Amartha atas dukungan dan kepercayaannya. Menurutnya, apa yang mereka lakukan bersama memberikan dampak pada kesejahteraan perempuan di desa dan perekonomian bangsa.
"Pendanaan baru ini akan memperkuat bisnis Amartha yang berbasis group lending (grameen model), mempercepat inovasi produk, dan meluncurkan layanan tambahan bagi peminjam dan pendana, seperti: digitalisasi desa, belanja borongan, pinjaman warung, crowdfunding, produk pendanaan baru, serta penyaluran pendanaan ke peminjam secara langsung," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (3/5).
Program Amartha dan UMKM. Foto: Dok. Amartha/istimewa
Dengan sistem penilaian yang dikembangkan secara khusus untuk menilai kelayakan kredit dari segmen masyarakat yang tidak terlayani oleh perbankan, Amartha memastikan setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan permodalan usaha, bahkan tanpa riwayat kredit atau jejak transaksi digital sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Andi, Amartha membuka peluang baru bagi populasi perempuan yang tidak terlayani sebelumnya untuk dapat memberikan tambahan penghasilan keluarga dari rumah dan di saat mereka harus mengurus anak.
Dia menjelaslan, perusahaannya telah mengembangkan solusi teknologi keuangan untuk 3 segmen pengguna yang berbeda: (1) Amartha untuk Pendana, memberikan layanan penyaluran pendanaan melalui platform p2p lending, (2) Amartha untuk Business Partner, sebutan untuk Tim Amartha di lapangan yang berinteraksi langsung dengan para Peminjam, memberikan layanan untuk memproses pinjaman modal usaha secara menyeluruh dari pengajuan, pengambilan data, penyaluran hingga pengembalian dana, (3) Amartha untuk Mitra (Peminjam), memberikan layanan keuangan lebih dari sekedar penyaluran permodalan.
Chief of Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas mengatakan, pandemi COVID-19 tahun lalu memberikan tantangan bagi semua orang, termasuk Amartha. Dengan ketekunan, kolaborasi, dan visi bersama 'Kesejahteraan Merata untuk Indonesia' mereka bisa pulih dengan baik dan memulai perjalanan dengan kenormalan yang baru, dan membangun beragam produk dan layanan untuk sektor usaha mikro.
ADVERTISEMENT
"Melalui kemitraan dengan WWB, kami akan mampu mengadopsi praktik terbaik dunia dimana perempuan dapat memperoleh manfaat dari teknologi untuk memberdayakan diri mereka sendiri dan keluarga, untuk semakin sejahtera," terangnya.
Amartha bangga menjadi tujuan investasi pertama yang dilakukan WWB di Asia Tenggara. WWB Capital Partners II adalah dana investasi lensa gender kedua yang didirikan oleh Women’s World Banking, sebuah organisasi nirlaba global yang telah menangani inklusi keuangan wanita selama 40 tahun terakhir.
Menurutnya, investasi ini berupaya untuk menutup kesenjangan gender dalam inklusi keuangan dengan berinvestasi pada penyedia layanan keuangan dengan kinerja terbaik untuk melayani segmen perempuan berpenghasilan rendah, memperluas keragaman gender dalam staf dan tim manajemen mereka, dan memanfaatkan solusi inovatif untuk meningkatkan jangkauan dan keterlibatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Women World’s Banking, Yrenilsa Lopez menyatakan pihaknya sangat bangga dapat bermitra dengan Amartha karena terus mengembangkan bisnisnya di pedesaan Indonesia.
Sedangkan CEO MDI Ventures, Donald Wihardja melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk meningkatkan inklusivitas keuangan. Dengan mengimplementasikan model pembiayaan Grameen Bank yang terbukti sukses, Amartha telah membuktikan bahwa pembiayaan terjangkau bagi masyarakat pedesaan dapat dicapai dengan resiko minimum meskipun dalam kondisi pandemi.
"MDI harap dengan pendanaan ini, Amartha dapat melanjutkan transformasi bisnisnya untuk melayani masyarakat piramida bawah di Indonesia.” Melalui investasi ini, Amartha akan membuka peluang bersinergi dengan Telkom Group untuk mendigitalisasi dan meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan Indonesia," katanya.