Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fitur Cek Saham Syariah, Bikin Investasi Syariah Jadi Mudah
10 Agustus 2021 8:24 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berangkat dari kegelisahan itu, Asep Muhammad Saepul Islam atau kerap dipanggil Mang Amsi membuat fitur landing page bernama Cek Saham Syariah. Fitur ini merupakan layanan yang dikembangkan oleh komunitas besutan Mang Amsi yaitu Komunitas Syariah Saham.
“Sebenarnya fitur ini one stop solution untuk siapa pun yang memang mau bertransaksi di saham syariah. Dimulai dari mengecek dulu apakah masuk daftar efek syariah dan seterusnya,” ujar Mang Amsi kepada kumparan, Selasa (10/8).
Adapun layanan ini bisa diakses di https://syariahsaham.id/cek-saham-syariah/ . Dalam landing page tersebut nantinya calon investor bisa memasukkan nama atau kode emiten.
Apabila hasilnya berwarna merah maka saham yang dicari bukan merupakan saham syariah. Namun apabila berwarna hijau berarti saham tersebut termasuk saham syariah.
ADVERTISEMENT
Nantinya dengan memasukkan nama atau kode emiten maka, fitur Cek Saham Syariah ini akan menampilkan beberapa informasi. Yaitu pergerakan harga saham, sektor emiten, tanggal IPO, capital market, shares dan indeks.
Menurut Amsi, informasi tersebut merupakan informasi dasar yang paling banyak ditanyakan calon investor. Untuk itulah pihaknya menampilkan info-info tersebut sebagai langkah awal seseorang belajar mengenai saham syariah.
“Paling banyak ditanya. Saham ini syariah enggak, ya? Dia masuknya sektor mana ya, Mang? Ini paling sering ditanya,” ujarnya.
Selain informasi tersebut, di fitur Cek Saham Syariah ini Amsi juga menambahkan tiga sub-fitur lain yaitu fundamental, teknikal dan hitung money management (MM). Menu fundamental akan mengarahkan pengguna pada analisis fundamental yaitu laporan keuangan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan fitur teknikal akan mengarahkan pengguna pada chart saham. Lalu untuk hitung MM, pengguna akan disuguhi kalkulator online untuk menghitung saham yang bisa dibeli dengan modal yang dimiliki.
“Ketika ada MM kan jadi kalo misalnya mau beli TLKM modalnya, sekian siap ruginya sekian, nanti muncul berapa lot yang bisa dibeli,” ujar Amsi.
Menurutnya, menu ini sangat penting karena selama ini investor hanya bertanya saham apa yang bagus untuk dibeli. Namun, tidak banyak investor yang paham soal seberapa banyak saham yang mampu dibeli dengan modal yang dimiliki.
Dengan menghitung money management, maka investor akan tahu bahwa dengan modal yang dimiliki dan kesiapan risiko, maka mereka bisa membeli saham di jumlah tertentu. Menurut Amsi, edukasi perlu terus diberikan untuk semua investor.
ADVERTISEMENT
Sehingga Amsi mengatakan sejatinya fitur Cek Saham Syariah ini tidak hanya ditujukan bagi investor pemula. Namun bisa juga memfasilitasi bagi investor hijrah. “Banyak sekarang investor hijrah. Mulai coba-coba dari konvensional ke syariah, sampai akhirnya full syariah,” ujarnya.
Amsi juga mengeklaim bahwa data yang disajikan di Cek Saham Syariah merupakan data yang update. Hanya saja soal harga dan pergerakan saham, data yang ditampilkan mengalami delay atau keterlambatan 20 menit. Sebab menurut Amsi, fitur ini bukan aplikasi real time yang datanya update detik itu juga.
“Rata-rata provider data kalau bukan trader dan kita sebagai nasabah, kita delay juga. Kita gunakan basisnya dari Google Finance. Sedangkan kalau updating indeks atau yang lain kita memang punya basis data khusus,” ujarnya.
Basis data yang dimaksud salah satunya yaitu laporan keuangan. Amsi mengatakan dirinya selalu mengunggah laporan keuangan semua emiten setiap kuartal. Sehingga data yang ada di fitur Cek Saham Syariah ini sangat lengkap.
ADVERTISEMENT
Nah bagi investor yang tertarik mengakses fitur ini untuk belajar saham syariah lebih jauh, tenang saja, Amsi mengatakan pihaknya menyediakan layanan ini secara gratis. Landing page Cek Saham Syariah bisa diakses melalui gawai pintar dari mana pun dan kapanpun.
Amsi mengatakan pihaknya memang tidak merancang fitur ini sebagai fitur berbayar. “Saya background-nya guru dan dari pesantren, jadi ini saya anggap sebagai amal jariyah,” ujarnya. Amsi tidak mengejar cuan dari membuat fitur ini. Amsi mengatakan pihaknya mempunyai sumber pendapatan lain untuk mengembangkan fitur ini. Misalnya dari mengisi event hasil kerja sama dengan Bursa Efek Indonesia dan OJK. Atau dari sekuritas yang menampikan logo/banner di website syariahsaham.id.
Di sisi lain, Amsi menegaskan bahwa fitur Cek Saham Syariah bukan merupakan fitur rekomendasi atau robo advisor. Fitur ini hanya menyediakan informasi dasar tentang saham tersebut syariah atau tidak dan informasi lain berupa pergerakan harga. “Bukan. Untuk jadi advisor harus ada izin lain kalau mau merekomendasikan (saham). Dan kami belum menyediakan itu, butuh tim khusus untuk analisis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Amsi berharap hadirnya Cek Saham Syariah ini akan semakin memudahkan investor untuk berinvestasi saham syariah, diawali dengan cek informasi dasarnya dulu. Amsi optimistis bahwa pasar saham syariah ke depannya masih akan tumbuh secara masif.
Pertumbuhan tersebut sejatinya sudah terlihat dalam lima tahun terakhir. Menurut Amsi, di 2015 lalu jumlah investor saham syariah hanya berkisar 4.300 investor. Namun saat ini jumlahnya naik menjadi 93.000 investor. Secara angka, jumlah ini diakui Amsi memang sangat kecil, masih di bawah 100.000. Namun secara persentase pertumbuhan, kenaikannya sangat signifikan.
Hal ini juga mencerminkan bahwa pangsa pasar saham syariah di Indonesia masih sangat besar. Dibandingkan jumlah penduduk muslim Indonesia, jumlah investor saham syariah hanya 0,04 persennya.
ADVERTISEMENT
“Baru 0,04 persen. Artinya itu ada potensial growth-nya ribuan persen. Ada 99,96 persen bayangkan yang belum melek investasi saham syariah. Kami melihat ini sebagai optimisme. Ke depan saya percaya fitur kami akan dicari,” tandasnya.