Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Fitur TikTok Shop Disebut Jadi Alasan Pengguna Malas Pakai TikTok, Kok Bisa?
27 Januari 2024 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip techcrunch.com, Sabtu (27/1), data baru menunjukkan pertumbuhan TikTok mulai melambat. Perpindahan aplikasi ke e-commerce melalui TikTok Shop adalah penyebabnya.
Berdasarkan data dari firma intelijen pasar Sensor Tower, pertumbuhan pengguna TikTok melambat meskipun tetap positif. Pada tahun 2022, pengguna aktif bulanan TikTok tumbuh rata-rata 12 persen per kuartal, namun angka ini turun menjadi 3 persen per kuartal pada tahun 2023.
Penurunan pengguna ini terjadi usai TikTok meluncurkan TikTok Shop di AS. Keterlibatan pedagang pada platform belanja ini mulai menimbulkan keluhan, seperti data dari Business Insider pada bulan November, dengan sebagian orang mengeluh TikTok Shop mengubah aplikasi yang dipenuhi iklan.
TikTok Shop dianggap telah merusak aplikasinya dan saat ini dipenuhi oleh penjualan produk-produk murah.
“Saya mulai merasa sangat kesal karena untuk hampir setiap video selalu menampilkan penjual yang melebih-lebihkan suatu produk dari agar viral dan menghasilkan banyak komisi,” tulis salah satu pengguna yang dikutip techcrunch.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, di platform TikTok juga banyak yang mengeluhkan hal yang sama sepanjang tahun lalu, bahwa betapa TikTok menyebalkan akibat munculnya TikTok Shop dan iklan di setiap beberapa video menjadikan pengguna frustrasi.
Meski demikian, pengguna belum terlalu kecewa dengan TikTok Shop sehingga masih meninggalkan aplikasi untuk Instagram Reels. Sensor Tower menemukan pengguna aktif Instagram tumbuh relatif konsisten secara bulanan dan belum terkena dampak negatif atau positif sejak peluncuran TikTok Shop.