Fokus Investasi Energi, Emiten Saratoga Milik Sandiaga Uno Kucurkan Rp 2,25 T

27 Januari 2023 14:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) akan memfokuskan investasi untuk perusahaan yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT). Perusahaan membidik investasi USD 100 juta hingga USD 150 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2,25 triliun (kurs Rp 14.992 per dolar AS) tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, mengatakan sektor energi ramah lingkungan memang sudah lama menjadi fokus, salah satunya perusahaan telah memiliki portofolio di PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Gold & Copper Tbk (MDKA).
Meskipun memiliki bisnis utama di sektor batu bara, ADRO saat ini sudah bertransformasi terjun ke sektor ramah lingkungan melalui itu Adaro Minerals yang akan mengembangkan hilirisasi aluminium, nikel, bauksit, tembaga, untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik.
Selain itu, ADRO juga tengah menyelesaikan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di Kalimantan Utara, yang akan memasok listrik smelter aluminium milik Kaltara Power Indonesia.
Sementara MDKA, yang juga merupakan perusahaan pertambangan, saat ini tengah membangun ekosistem baterai kendaraan listrik dengan menggandeng perusahaan baterai lithium, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).
ADVERTISEMENT
"Kami menargetkan untuk berinvestasi antara USD 100-150 juta setiap tahun. Sedangkan anak usaha kami akan melakukan investasi berdasarkan masing-masing capex mereka," ujarnya kepada awak media di Saratoga Investment Summit 2023, Hotel Fairmont Jakarta, Kamis (26/1).
Devin menuturkan, sebagai salah satu perusahaan investasi yang besar di Indonesia, Saratoga pun menargetkan return atau imbal hasil dan keuntungan dari seluruh portofolio sebesar 20 persen per tahun.
"Sebagai perusahaan investasi, tujuan kami harus bisa menginvestasikan return yang bagus bagi pemegang saham. Target return kami adalah 20 persen per tahun," ungkap dia.
Selain ADRO dan MDKA, Devin mengungkap perusahaan juga telah menggelontorkan dana investasi untuk sektor EBT lain, seperti perusahaan rintisan membangun pembangkit tenaga surya PT Xurya Daya Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Cepat investasi kami di Xurya pada saat awal investasi baru 30 MW sekarang (realisasi) sudah 90 MW. Pertumbuhan sangat cepat,” tutur Devin.
Adapun Presiden Direktur Saratoga, Michael William P. Soeryadjaya, menyebutkan sebagai perusahaan investasi lebih dari 25 tahun, Saratoga ingin mengoptimalkan setiap potensi investasi di Indonesia, terlebih di sektor teknologi dan energi terbarukan.
“Sektor teknologi dan energi terbarukan akan memegang peran penting dalam perekonomian global dan nasional di masa depan. Saratoga memiliki komitmen untuk terus mendorong peningkatan investasi di dua sektor tersebut, sejalan dengan upaya pemerintah untuk membuka sebanyak mungkin lapangan kerja dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang menyejahterakan masyarakat,” kata Michael di lokasi yang sama.
Menparekraf Sandiaga Uno berbincang dengan puluhan pelaku UMKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) di Hotel Bukit Pelangi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Dok. Istimewa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno merupakan salah satu pendiri Saratoga. Dia mengempit 21,51 persen atau 2,91 miliar lembar saham, menjadi pemegang saham terbesar ketiga.
ADVERTISEMENT
Pemegang saham mayoritas Saratoga adalah Edwin Soeryadaya mengempit 33,19 persen dan PT Unitras Pertama 32,72 persen. Sisanya, 12,22 persen dipegang pemegang saham lainnya dan 0,35 persen merupakan saham treasury.