Fokus Rice Cooker Gratis, Pemerintah Belum Siapkan Insentif Kompor Listrik

18 Januari 2024 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers capaian kinerja Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM tahun 2023, Kamis (18/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers capaian kinerja Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM tahun 2023, Kamis (18/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM mengungkapkan belum ada alokasi khusus untuk program pembagian kompor listrik atau induksi gratis. Saat ini, pemerintah masih menggencarkan program Alat Masak Listrik (AML) lain, yakni rice cooker gratis.
ADVERTISEMENT
Program kompor listrik gratis ini sempat mati suri karena dibatalkan oleh pemerintah dan PT PLN (Persero). Namun, Dewan Energi Nasional (DEN) memastikan program ini akan dilanjutkan kembali, karena bermanfaat untuk menekan konsumsi LPG 3 kg.
Meski demikian, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu, menyebutkan pemerintah hingga kini belum menyediakan insentif untuk program kompor listrik yang akan menyasar masyarakat mampu.
"Kita mengimbau saja, tidak perlu lah kalau sudah menengah ke atas emang kamu mau kalau harus diberikan dari negara? Kesadaran saja gitu loh," tegasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (18/1).
Jisman mengakui pemerintah belum ada pemikiran untuk melanjutkan program kompor listrik ini. Pasalnya, program rice cooker gratis pun kini masih berjalan sebanyak 500 ribu unit.
ADVERTISEMENT
"Belum terpikirkan, ini saja dulu (rice cooker)," tuturnya.
Adapun Jisman mencatat rice cooker gratis baru tersalurkan 342.621 unit, alias 68,5 persen dari target. Dia berharap pembagiannya bisa rampung di akhir Januari 2024.
Konferensi pers capaian kinerja Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM tahun 2023, Kamis (18/1/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Dia menjelaskan, pemerintah baru melaksanakan percontohan pembagian kompor listrik gratis di Bali, namun masih harus dievaluasi kembali sebab masyarakat memerlukan alat masak penunjang khusus untuk kompor listrik
"Jangan sampai nanti kita berikan, tidak digunakan, karena itu kan investasi. AML ini kita evaluasi ya, ini makanya ada ID pelanggannya (PLN), makanya keliatan naik tidak pengeluarannya," tutur Jisman.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DEN, Djoko Siswanto, memastikan program kompor listrik akan dijalankan kembali pada tahun 2025 untuk mengurangi konsumsi LPG 3 kg bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Djoko menyebutkan, pembagian AML dimulai dengan 500 ribu unit rice cooker di tahun ini. Adapun targetnya hingga tahun 2025, totalnya AML bisa dibagikan kepada 700 ribu rumah tangga, baik itu rice cooker maupun kompor listrik.
"Kita akan bagikan 500 ribu sejenis kompor induksi untuk rumah tangga memasak. Ini untuk mengurangi impor LPG. Targetnya 700 ribu kami yakin kalau tahun ini bisa distribusi 500 ribu, maka 700 ribu kita juga cukup optimistis," ungkapnya saat konferensi pers, Rabu (17/1).
Kompor listrik Modena. Foto: Modena
Dalam peta jalan transisi energi, DEN menetapkan target pembagian kompor listrik gratis bisa menyasar 10 juta rumah tangga di tahun 2035. Sementara hingga tahun 2060, targetnya mencapai 52 juta rumah tangga.
Djoko memaparkan, keputusan program kompor listrik gratis ini akan dilanjutkan kembali berdasarkan rapat yang dipimpin oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia berharap program ini tidak lagi kandas di tengah jalan.
ADVERTISEMENT
Namun berbeda dengan rencana awal, dia mengungkapkan pembagian kompor listrik ini akan menyasar masyarakat menengah atas, alih-alih masyarakat miskin.
"Kemarin Pak Luhut juga mimpin rapat saya hadir untuk dimulai lagi kompor induksi, jadi kemarin yang sempat dihentikan dimulai lagi, dikaji lagi, mulai yang bisa kita laksanakan mudah-mudahan kompor induksi dimulai lagi," tegas Djoko.