Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Food Station Tjipinang Jaya Minta Izin Impor Bawang Putih 10.000 Ton
4 Juli 2018 9:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
PT Food Station Tjipinang Jaya telah mengajukan izin impor bawang putih sebanyak 10 ribu ton hingga akhir tahun 2018. Direktur Utama Food Station, Arief Prasetyo Adi, mengatakan pada tahap awal pihaknya akan mencoba mengimpor sebanyak 290 ton atau sekitar 10 kontainer untuk melihat reaksi pasar.
ADVERTISEMENT
PT Food Station Tjipinang Jaya adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang mengelola Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
"Kuota 10 ribu ton, tapi kita akan mulai 10 kontainer dulu, mau kita lihat seperti apa, kan Food Station sedang belajar," ucapnya kepada kumparan saat dihubungi Selasa, (3/7).
Meski demikian, Arief menjelaskan, dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 16 tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) disebutkan bahwa setiap importir wajib menanam bawang putih sebanyak 5% dari total izin yang diajukan.
"Nah tapi kalau orang impor punya kewajiban tanam 5% di dalam negeri dari kewajiban yang diimpor. Misalnya dapat (izin impor) 500 ton berarti harus tanam 5 ton," imbuh Arief.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa salah satu tujuan dari impor bawang putih tersebut adalah stabilisasi harga pangan, khususnya di DKI Jakarta. "Pertama Jakarta dulu, kalau Jakarta sudah cukup boleh juga ke tempat lain," kata Arief.
Saat ini pihaknya telah menyerahkan surat izin impor kepada Kementerian pertanian (Kementan) dan Kementerian perdagangan (Kemendag). Menurutnya hal ini memang dilakukan sebagai salah satu bentuk tugas yang diberikan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk menjaga stabilisasi harga dan pasokan bawang putih di Jakarta.
"Jadi minta Rekomendasi Impor Produk Holtikultura (RIPH) ke Kementan. Kemudian kalau sudah nanti minta persetujuan impor ke Kemendag, sudah ada lampu hijau di Kementan dan Kemendag karena niat kita kan baik untuk stabilisasi Jakarta," terang Arief.
ADVERTISEMENT