Formula Harga Batu Bara Acuan Kembali Diubah, Ini Respons Pengusaha

21 Agustus 2023 14:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM kembali mengubah formula perhitungan harga batu bara acuan (HBA) melalui Keputusan Menteri ESDM No 227 Tahun 2023 tentang Pedoman Penetapan Harga Patokan Untuk Penjualan Komoditas Batu bara.
ADVERTISEMENT
Beleid ini mencabut Keputusan Menteri ESDM No 41 Tahun 2023, di mana formula HBA memakai rata-rata harga jual batu bara dua bulan sebelumnya dengan persentase berbeda, yaitu 70 persen pada bulan sebelumnya, dan 30 persen dua bulan sebelumnya.
Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif, menuturkan formula HBA yang baru mengacu kepada rata-rata harga jual batu bara dalam 1 bulan sebelumnya, sehingga HBA yang menjadi dasar pemungutan royalti tidak jauh dari harga jual aktual di pasaran.
"Jadi ditampung aspirasi dari industri yang mengatakan bedanya (HBA) masih jauh, kalau kita ambil sebulan sebelumnya kan paling tidak mendekati harga riil," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/8).
Secara rinci, formula HBA diubah kembali lantaran formula sebelumnya dinilai tak sepenuhnya menggambarkan transaksi aktual dan terdapat transaksi pada rentang kalori rendah yang belum terakomodir.
ADVERTISEMENT
Terdapat 4 kategori batu bara yang dihitung, pertama HBA dalam kesetaraan nilai kalori 6.322 kcal/kg GAR, lalu HBA I dalam kesetaraan nilai kalori 5.300 kcal/kg GAR, HBA II dalam kesetaraan nilai kalori 4.100 kcal/kg GAR, dan HBA III dalam kesetaraan nilai kalori 3.400 kcal/kg GAR.
Respons Pengusaha pada Revisi Formula HBA
Ilustrasi kapal tongkang membawa batu bara di sungai Mahakam. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia, menyambut positif revisi formula HBA, di mana beberapa jenis kualitas batu bara membaik dan semakin mendekati harga jual aktual atau harga pasar meskipun masih ada disparitas.
Menurut dia, meskipun ada kategori HBA III untuk mengakomodir kualitas batu bara kalori rendah yang jumlahnya cukup besar, namun mengingat beragamnya kualitas batu bara di tanah air, revisi yang baru belum mewakili semua kualitas.
ADVERTISEMENT
"Dengan formula yang baru masih terdapat gap atau disparitas yang cukup besar untuk kualitas batubara di kalori GAR 6322," ujarnya kepada kumparan, Senin (21/8).
Hendra berharap pemerintah selalu terbuka untuk melakukan perbaikan-perbaikan formula HBA agar semakin merefleksikan harga pasar batu bara. Selain itu, perbaikan formula HBA juga diperlukan agar bisa diterima dipercaya oleh pasar internasional.
"Perbaikan dalam formula HBA adalah bentuk dukungan yang sangat diharapkan dari perusahaan pertambangan batu bara apalagi di tengah tren penurunan harga komoditas," jelasnya.
Menurutnya, dukungan formula HBA yang merefleksikan harga pasar dibutuhkan untuk membantu perusahaan pertambangan bisa bertahan di era transisi energi, di mana perusahaan dituntut untuk melakukan investasi sementara beban kewajiban keuangan semakin meningkat dan pembiayaan semakin sulit.
ADVERTISEMENT
"Perusahaan batu bara dan industri pendukungnya sangat mengharapkan dukungan pemerintah dapat segera terwujud," ujarnya.