Foto: Menyulap Barang Bekas Jadi Produk Kerajinan Berkelas

28 Juni 2021 14:11 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang perajin membuat kerajinan miniatur bajaj di Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (28/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perajin membuat kerajinan miniatur bajaj di Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (28/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Barang bekas, sampah rumah tangga atau bahan sisa produksi bisa dimanfaatkan jadi kerajinan yang bernilai bisnis untuk membantu pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Seperti perajin di Salatiga, Jawa Tengah yang membuat miniatur bajaj yang terbuat dari barang bekas yang dijual seharga Rp 500 ribu per unit.
Seorang perajin membuat kerajinan miniatur bajaj di Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (28/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Seorang perajin membuat kerajinan miniatur bajaj di Sidomukti, Salatiga, Jawa Tengah, Senin (28/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Hal serupa juga dilakukan perajin yang membuat diorama dari sampah rumah tangga di Rangkasbitung, Lebak, Banten. Kerajinan diorama dengan memanfaatkan sampah rumah tangga yang diubah menjadi barang bernilai ekonomi tersebut dijual Rp 700 ribu hingga Rp 1,3 juta per unit, tentunya tergantung model dan tingkat kesulitan.
ADVERTISEMENT
Perajin membuat diorama dari sampah rumah tangga di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Perajin membuat diorama dari sampah rumah tangga di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Bahan sisa produksi mebel juga bisa disulap jadi miniatur tameng talawang Dayak, seperti yang diciptakan perajin di Galeri Tio Art, Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Berbagai macam kerajinan seperti miniatur kecapi, tameng talawang, sapeh, nampan buah, anting, dan alas gelas dengan memanfaatkan media limbah kayu dari mebel tersebut dijual dengan harga Rp 20 ribu hingga Rp 3,5 juta tergantung jenis dan ukuran serta tingkat kerumitan.
Perajin mengerjakan kerajinan miniatur tameng talawang Dayak dari limbah kayu di Galeri Tio Art, Palangka raya, Kalimantan Tengah, Kamis (24/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Perajin mengerjakan kerajinan miniatur tameng talawang Dayak dari limbah kayu di Galeri Tio Art, Palangka raya, Kalimantan Tengah, Kamis (24/6/2021). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
***