Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Plt. Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Agus Suherman mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyaksikan penenggelaman kapal nelayan asal Vietnam di Perairan Datuk, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (4/5/2019).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 13 kapal pencuri ikan atau illegal fishing ditenggelamkan. Sedangkan sisanya direncanakan ditenggelamkan pada 10 Mei dan 26 Mei 2019.
Sejak 2014, PSDKP dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mendapati kapal yang terbukti melakukan illegal fishing, terhitung sudah 503 kapal ditenggelamkan Susi.
Dari 503 kapal pencuri ikan tersebut, yang terbanyak berasal dari Vietnam, yakni 284 kapal. Sementara urutan kedua ditempati Filipina dengan 92 kapal, diikuti Malaysia 73 kapal, Thailand 23 kapal, Papua Nugini 2 kapal, RRT 1 kapal, Nigeria 1 kapal, Belize 1 kapal dan kapal nelayan Indonesia yang sebanyak 26 kapal.
Sejak digalakkannya penenggelaman ini, stok ikan Indonesia meningkat dari 7,1 ton pada tahun 2014 kini mencapai 12,5 ton. Tak hanya itu, Indonesia juga berhasil menjadi pemasok ikan tuna terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT