Foto Selfie Ghozali Everyday Bisa Dijual Miliaran, Bagaimana Prospek NFT?

14 Januari 2022 17:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi NFT (Non-Fungible Token). Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi NFT (Non-Fungible Token). Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aset digital Non-Fungible Tokens (NFT) menjadi sorotan sepanjang tahun 2021. Hal ini karena minat masyarakat untuk memperjualbelikan aset dan karya seni digital melalui NFT semakin tinggi, seiring dengan pengetahuan mereka soal manfaat dan peluang menjadi pemasukan ekonomi baru.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya adalah koleksi foto selfie Ghozali Everyday yang laris manis di marketplace NFT. Hingga Jumat (14/1) siang, koleksi foto itu sudah menampung volume transaksi (traded volume) mencapai 314 Ethereum atau jika dirupiahkan sekitar Rp 14 miliar.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) yang juga Chief Operating Officer (COO) Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan investasi dengan aset NFT di Indonesia kini menjadi tren baru dan mempunyai peluang yang cukup bagus.
“Tren investasi aset digital NFT tentu memiliki peluang untuk berkembang di tahun 2022. NFT juga berpeluang menjadi salah satu instrumen mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif dan digital Indonesia,” ujar Teguh kepada kumparan, Jumat (14/1).
Ilustrasi NFT (Non-Fungible Token). Foto: Shutter Stock
Teguh memberi contoh, seorang pelukis bisa melakukan digitalisasi karyanya dalam NFT sehingga akan mendapat hak cipta dan royalti secara terus menerus.
ADVERTISEMENT
Kendati punya peluang yang cukup besar, Teguh menilai NFT di Indonesia ini masih jadi hal baru sehingga belum ada data lengkap mengenai tren pertumbuhannya. Tetapi, dirinya melihat pasar untuk aset NFT di Indonesia sudah mulai terbentuk. Hal itu ditandai dengan munculnya berbagai marketplace NFT lokal. Selain itu juga ditandai dengan banyak orang atau seniman Indonesia yang menjual karyanya melalui NFT, seperti fenomena viralnya NFT Ghozali.
“Jika ditanya menjanjikan atau tidak, ini sekali lagi masih baru, namun banyak peluang ke depannya dan akan terus berkembang sama halnya dengan investasi aset kripto. Mengutip Dappradar, tren transaksi penjualan NFT secara global menyentuh angka USD 25 miliar sepanjang 2021,” lanjut Teguh.
Selain itu, Teguh juga menilai tren NFT ini didukung dengan dimulainya tren metaverse. Menurutnya NFT bakal menjadi kunci dari dunia virtual tersebut.
ADVERTISEMENT
“NFT banyak digunakan sebagai utilitas di dunia metaverse, misalnya bisa dijadikan rewards saat bermain game dengan konsep play-to-earn. Ini juga peluang baru yang sedang tren,” ujarnya.
Teguh juga mengingatkan agar siapa pun yang ingin terjun ke NFT atau aset kripto perlu ditingkatkan literasi tentang bagaimana cara investasi yang baik. “Jangan FOMO dan ikut tren saja dengan orientasi cuan,” tutupnya.