Freeport Akan Operasikan Tambang Bawah Tanah Kucing Liar Setelah 2028

12 Desember 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone PT Freeport Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone PT Freeport Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana mengoperasikan satu lagi tambang bawah tanah dalam beberapa tahun mendatang. Vice President Underground Engineering Freeport Indonesia Anton Priatna mengatakan, tambang bawah tanah yang akan dioperasikan tersebut yakni tambang Kucing Liar.
ADVERTISEMENT
Dengan beroperasinya Kucing Liar, bisa menambah rata-rata produksi harian PTFI. Tambang bawah tanah ini diperkirakan akan memproduksi 90 ribu ton bijih konsentrat per hari.
"Setelah 2028 akan ada tambahan baru Kucing Liar yang saat ini sedang kita bangun," jelas Anton dalam acara kunjungan media ke tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone (DMLZ) pada Rabu (11/12).
Anton menjelaskan, saat ini produksi Freeport berasal dari tambang bawah tanah. Mulai dari Grasberg Block Cave, Big Gossan, serta DMLZ. Dengan ketiga tambang tersebut, rata-rata produksi harian bijih konsentrat saat ini adalah di angka 220 ribu ton hingga 230 ribu ton per hari.
"Saat ini masih di 220 ribu ton, kemudian di 2029 kita sudah di angka 240 ribu ton," tuturnya.
Tambang bawah tanah Deep Mile Level Zone PT Freeport Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Masih Ada 24 Juta Ons Cadangan Emas

Anton juga menjelaskan, PTFI saat ini sudah mendeteksi adanya cadangan emas hingga 24 juta ons. Ini merupakan angka yang sudah diketahui hingga 2041.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah jumlah cadangan yang kita sudah klaim ada saat ini. Ini cadangannya sampai 2041, 29 miliar pound tembaga dan 24 juta ons emas," tuturnya.
Sedangkan untuk potensi sumber daya, bijih yang diperkirakan ada di wilayah Freeport, bisa mencapai 48 miliar pound tembaga dan 58 juta ons emas.
"Bijih yang kita perkirakan ada di area kita, tapi membutuhkan eksplorasi lebih lanjut, bagaimana ini bisa dibuktikan? Itu harus dilakukan eksplorasi, eksplorasi dilakukan 5 sampai 10 tahun, untuk memastikan angka 48 miliar (tembaga) dan 58 juta ons emas ini ada di area yang kita punya saat ini," jelasnya.