Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Freeport Bisa Diuntungkan karena Tarif Trump, tapi CEO Khawatir Permintaan Turun
8 April 2025 7:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Trump menerapkan tarif impor tambahan ke banyak negara minimal 10 persen. Tapi ada banyak negara yang 'diganjar' tarif lebih dari 50 persen yang memicu kerugian di pasar keuangan dan meningkatkan ketegangan dengan China serta Uni Eropa.
"Kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa perang dagang bisa membuat orang enggan untuk berinvestasi, menunda pembelian, mengubah pola konsumsi, dan akhirnya berdampak pada permintaan," kata CEO Kathleen dikutip dari Reuters, Selasa (8/4).
Kekhawatiran itu disampaikan Quirk dalam konferensi CESCO di Santiago, salah satu pertemuan tahunan terbesar industri tembaga. Selama ini tembaga digunakan secara luas dalam perekonomian global, mulai dari pembangkit listrik, elektronik, hingga konstruksi. Saking luasnya pemanfaatan tembaga untuk kehidupan manusia, komoditas ini dijuluki "Dr. Copper" karena kemampuannya mencerminkan kondisi ekonomi secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Meskipun Quirk mencatat bahwa perusahaan tambang perlu menunggu dan melihat bagaimana situasi tarif ini berkembang, ia mengatakan bahwa penurunan harga tembaga baru-baru ini bukanlah pertanda baik untuk jangka panjang, mengingat industri ini bergantung pada investasi bernilai miliaran dolar.
Dalam wawancara dengan Reuters bulan lalu, Quirk mengatakan bahwa meskipun tarif tembaga AS berpotensi meningkatkan keuntungan Freeport hingga USD 400 juta per tahun, ia tetap khawatir terhadap dampaknya terhadap ekonomi global. Pernyataan ini kembali ia tegaskan dalam forum itu.
"Kita semua bergantung pada pasar yang terus tumbuh dalam hal permintaan, dan bukan yang terpuruk oleh resesi besar seperti yang pernah kita alami pada 2008," katanya, merujuk pada dampak krisis keuangan global.
ADVERTISEMENT
Freeport yang berbasis di AS juga memiliki operasi besar di Chili, Peru, Eropa, dan Indonesia. Quirk menyambut baik gagasan untuk meningkatkan produksi tembaga di Amerika Serikat, yang sejalan dengan tujuan Trump dalam mendorong produksi domestik untuk menyaingi dominasi China.
Perusahaan ini sudah menjadi produsen tembaga terbesar di AS dan mengoperasikan salah satu dari dua smelter tembaga di negara tersebut.