Freeport Gelar Connecting U Talk, Kampanye Peran Tembaga di Masa Depan

25 Februari 2025 19:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas hadiri Kampanye Connecting U: Leader's Talk bersama 1.000 mahasiswa di Universitas Sam Ratulangi, Senin (24/2/2025). Foto: Dok. PT Freeport Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas hadiri Kampanye Connecting U: Leader's Talk bersama 1.000 mahasiswa di Universitas Sam Ratulangi, Senin (24/2/2025). Foto: Dok. PT Freeport Indonesia
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar kampanye mengenai peran penting tembaga bagi kehidupan dan masa depan bertajuk Connecting U: Leader’s Talk bersama Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Auditorium Unsrat, Senin (24/2).
ADVERTISEMENT
Kampanye ini diikuti oleh lebih dari 1.000 mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado (Unsrat). Sesuai bahasan kampanye Connecting U jika disingkat Cu merupakan lambang unsur kimia tembaga.
Menurut Tony, tembaga PTFI memiliki keterkaitan. Sebab tembaga merupakan produk utama PTFI.
Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah terbesar di dunia dan smelter single line terbesar di dunia. Hal ini menjadikan PTFI sebagai produsen katoda tembaga terbesar di dunia dan sebagai pertambangan terintegrasi hulu-hilir terbesar di dunia.
“Melalui kampanye ini kami ingin mengenalkan kepada generasi muda tentang peran penting tembaga yang selalu ada dalam setiap hal di keseharian kita. Serta bagaimana tembaga ini telah menghubungkan generasi muda dengan impian dan masa depan. Itulah mengapa kami menyebutnya Copper is Empowering, Copper Connecting U,” kata Tony dalam keterangannya, Selasa (25/2).
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas hadiri Kampanye Connecting U: Leader's Talk bersama 1.000 mahasiswa di Universitas Sam Ratulangi, Senin (24/2/2025). Foto: Dok. PT Freeport Indonesia
Dia juga menyoroti peran penting tembaga dalam penghubung di kehidupan manusia, mulai bangun tidur, aktivitas harian hingga menjelang tidur.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan tembaga merupakan bahan utama kabel listrik, alat elektronik, kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Selain itu menurut Tony, tembaga merupakan mineral masa depan karena berperan penting seiring dengan permintaan kendaraan listrik dan energi terbarukan yang terus meningkat.
Sebanyak 75 persen tembaga di dunia digunakan untuk jaringan listrik yang memudahkan aktivitas. Terlebih sebagai negara produsen tembaga terbesar di dunia, tembaga berkontribusi dalam bentuk devisa untuk Indonesia.
Sehingga, Tony yakin tembaga bisa menjadi salah satu faktor yang mengantarkan pada periode Indonesia Emas 2045. “Ini sungguh kebanggaan yang luar biasa bekal kita menuju Indonesia Emas,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tony juga menyampaikan komitmen PTFI untuk memberikan 20 beasiswa bagi mahasiswa Unsrat yang berprestasi.
ADVERTISEMENT
Dia juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mengenai kepemimpinan, salah satunya tentang praktik pertambangan berkelanjutan yang dijalankan perusahaan.
“Saya selalu meyakini tidak ada perusahaan yang bisa bertahan di tengah masyarakat dan lingkungan yang gagal. Perusahaan harus tumbuh bersama masyarakat dan menjaga lingkungan sekitarnya,” tutur Tony.
Tony menjelaskan kontribusi PTFI kepada negara dalam bentuk pajak, royalti, dividen dan lainnya dari 1992-2023 sebesar sekitar USD 29,3 miliar dengan investasi sosial yang mencapai USD 122 juta pada tahun 2023.
Investasi sosial tersebut untuk pengembangan masyarakat meliputi program pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, budaya dan olahraga.
“Praktik pertambangan berkelanjutan yang PTFI jalankan beriringan dengan pelaksanaan program pengembangan masyarakat sekitar area operasi perusahaan, yang berasal dari Suku
ADVERTISEMENT
Amungme, Suku Kamoro, dan lima suku kerabat, hingga masyarakat Papua lainnya,” kata Tony.
Dia juga memastikan, PTFI berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan dari setiap kegiatan operasional, di antaranya program reklamasi, pemanfaatan tailings atau pasir sisa tambang, hingga program
penurunan emisi karbon yang ditargetkan mencapai lebih dari 30 persen pada tahun 2030.