Freeport Harap Izin Ekspor Tembaga Sampai Akhir 2024 Segera Terbit

3 Juni 2024 19:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan kerja ke Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: dok. Kementerian ESDM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan kunjungan kerja ke Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, Kamis (29/2/2024). Foto: dok. Kementerian ESDM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Freeport Indonesia (PTFI) berharap pemerintah segera menerbitkan izin ekspor konsentrat tembaga, setelah pemerintah memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat dan lumpur anoda hingga 31 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Ekspor mineral mentah, termasuk konsentrat tembaga, sejatinya dilarang sejak 10 Juni 2023 berdasarkan UU No 3 Tahun 2020. Namun, PTFI mendapatkan relaksasi ekspor hingga 31 Mei 2024 karena pembangunan smelter PTFI di Gresik belum rampung.
Meski demikian, PTFI menargetkan smelter tersebut baru bisa mencapai tahap produksi dengan kapasitas penuh di akhir tahun 2024. Pemerintah kemudian menyetujui perpanjangan ekspor dari 1 Juni 2024 sampai 31 Desember 2024.
EVP External Affairs PTFI, Agung Laksamana mengatakan, nilai ekspor konsentrat tembaga sudah ditetapkan dan dicantumkan dalam revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) Tahun 2024.
"RKAB di-improve baru nanti kita dapat izin rekomendasi ekspor dari Kementerian ESDM, kita usahakan semua berjalan sesuai progres," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Senin (3/6).
Perkembangan pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, per 9 November 2023. Foto: PTFI
Agung mengatakan, sejauh ini izin ekspor untuk PTFI belum diterbitkan. Setelah rekomendasi ekspor dikeluarkan Kementerian ESDM, baru kemudian Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengeluarkan surat persetujuan ekspor.
ADVERTISEMENT
"Saat ini masih progres. Jadi mungkin dari pemerintah yang mohon bantuannya secepatnya," tambahnya.
Adapun smelter PTFI di Manyar, Gresik, sudah menyelesaikan konstruksinya (commissioning) sesuai target di akhir Mei 2024, lalu mulai beroperasi di Juni 2024. Smelter itu mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi penuh 1,7 juta dry metric ton (dmt), ditargetkan tercapai di Desember 2024.
"Sekarang tahapan commissioning, sekarang ini dari Juni sudah jalan. Commissioning kan tahapan smelter progres seperti itu jadi perlu waktu sih. Tapi setelah Agustus kita masuk tahap produksi sampai ramp up full production. Saya rasa sih progres positif ya," pungkas Agung.
Sementara itu, Wakil Presiden Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi Rapi, mengatakan produksi bijih tembaga harian PTFI sepanjang tahun 2023 mencapai 201 ribu ton per hari, sedangkan rencana produksi tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 173 ribu ton per hari.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Jenpino Ngabdi (kanan) saat meninjau pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate. Foto: Rizal Hanafi/Antara Foto
Rencana produksi tersebut, kata dia, sesuai RKAB 2024 yang diajukan PTFI apabila perusahaan tidak diberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat untuk Juni hingga Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Namun apabila pemerintah memberi perpanjangan izin ekspor, maka produksi PTFI diperkirakan mencapai 211 ribu ton per hari. Perusahaan juga sudah mengajukan revisi RKAB 2024 kepada Kementerian ESDM.
Jenpino menambahkan, jumlah konsentrat tembaga yang dihasilkan PTFI di tahun 2023 mencapai 3,4 juta ton, sedangkan rencana produksi perusahaan di 2024 mencapai 2,8 juta ton apabila tanpa izin ekspor.
"Diperkirakan mencapai 3,7 juta ton bila ada izin ekspor," ujarnya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Senin (3/6).
Jenpino melanjutkan, jumlah tembaga yang diolah PTFI di tahun 2023 sebesar 1,67 juta pound, sedangkan di tahun 2024 sebesar 1,4 juta pound apabila tanpa izin ekspor, dan akan mencapai 1,72 juta pound apabila dengan izin ekspor.
ADVERTISEMENT