Freeport Ingin Bisa Mulai Ekspor 1,6 Juta Ton Tembaga di Minggu Ini

20 Juli 2023 9:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, di Pacitic Place Jakarta, Jumat (12/5/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, di Pacitic Place Jakarta, Jumat (12/5/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menunggu penerbitan izin ekspor konsentrat tembaga setelah sempat disetop per 10 Juni 2023. Freeport mendapatkan relaksasi atau perpanjangan izin ekspor sekitar 1,6 juta ton hingga akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas, mengatakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait izin ekspor konsentrat tembaga Freeport sudah terbit. Dia sudah mengajukan persyaratan ke sistem Online Single Submission (OSS).
"Lagi berproses katanya. Kemendag Permen-nya sudah keluarkan, harus lewat sistem online ya, single window itu," ujar Tony ketika ditemui di Taman Ismail Marzuki, Rabu (19/7).
Dalam RKAB tahun ini, Freeport mendapatkan kuota ekspor konsentrat tembaga 2,3 juta ton. Sementara dalam rekomendasi Kementerian ESDM untuk perpanjangan izin ekspor, Freeport bisa ekspor sekitar 1,6 juta ton hingga akhir tahun.
"Waktu itu rekomendasinya kalau tidak salah, saya harus cek lagi, angkanya takut kalau saya yang ngomong salah, sekitar 1,6 juta ton sampai akhir tahun. Sebelumnya sudah diekspor," jelas Tony.
ADVERTISEMENT
Smelter Tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik Jawa Timur. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Namun, dia belum bisa memastikan kapan surat izin ekspornya bisa terbit. Dia hanya berharap prosesnya segera selesai dalam bulan ini, atau lebih baik minggu ini perusahaan bisa kembali ekspor konsentrat tembaga.
"Harapan kami sih sesegera mungkin. Saya sih berharap kalau bisa minggu ini keluar (surat izin ekspor)," ungkap Tony.
Freeport meminta segera diizinkan ekspor lantaran gudang penyimpanan konsentrat tembaganya sudah penuh. Kondisi ini mengancam kegiatan hulu pertambangan tembaga perusahaan.
Kondisi tersebut diperparah dengan penyerapan tembaga oleh PT Smelting berhenti karena sedang perawatan berkala dan peningkatan kapasitas produksi sejak 1 Mei 2023. Namun, Tony memastikan kegiatan hulu tambang tidak disetop.
"Hampir disetop. Tapi (gudang) konsentratnya sudah penuh. PT Smelting sudah bisa mulai berproduksi lagi dalam 1 sampai 2 hari ini. Mudah-mudahan kita tidak usah sampai nyetop di hulu," tutur Tony.
ADVERTISEMENT
Relaksasi ekspor diterima Freeport lantaran pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) belum rampung karena pandemi COVID-19. Saat ini progresnya sudah di atas 50 persen dan menggelontorkan investasi proyek hingga USD 2,2 miliar.