Freeport Punya Tambang di RI, Emas dan Tembaga Tak Akan Kena Impor Tinggi Trump

8 April 2025 20:46 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan ekspor komoditas emas dan tembaga tidak akan dikenakan tarif impor 32 persen seperti yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Airlangga kepada Presiden Prabowo Subianto di hadapan para menteri dan investor yang hadir dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4).
"Jadi emas dan tembaga dikecualikan tidak masuk, termasuk juga furniture tidak dikenakan biaya masuk setinggi itu Pak," katanya.
Presiden Prabowo Subianto (tengah) dalam Sarasehan Ekonomi Bersama Presiden RI di Menara Mandiri, Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Pengecualian dilakukan pada produk furnitur karena AS juga lagi butuh banyak kayu gelondongan atau kayu bahan mentah (timber) dari Indonesia karena hubungan dengan Kanada sedang tidak baik lantaran mereka juga perang tarif. Sedangkan untuk emas dan tembaga, karena AS punya tambang di Papua dan smelter di Gresik yang digarap PT Freeport Indonesia.
"Sehingga mereka mencari alternatif lain untuk copper dan gold karena mereka punya investasi di Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu pula, Airlangga melihat hilirisasi emas dan tembaga yang dilakukan Freeport di Gresik bisa menjadi peluang Indonesia dalam negosiasi tarif impor dengan Trump.
"Khusus untuk pakaian alas kaki bagi Amerika ini bukan termasuk yang strategis. Jadi ini bisa dinegosiasikan," jelasnya.