Freeport Targetkan Produksi 1,7 Miliar Pound Tembaga di 2023

7 Desember 2022 14:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas.  Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas. Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Freeport Indonesia menargetkan produksi 1,7 miliar pound tembaga dan 1,8 juta ounce emas pada 2023.
ADVERTISEMENT
"Seingat saya sekitar 1,7 miliar pound tembaga dan 1,8 juta ounce emas," kata Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (7/12).
Kendati 2023 diprediksi harga komoditas bergejolak, Tony mengatakan, yang pasti tembaga akan tetap diperlukan. Apalagi saat ini banyak dibangun pembangkit listrik yang ramah lingkungan.
"Tembaga ini kan digunakan 70 persen pengantar listrik. Sekarang ramai-ramai lagi bangun powerplant yang renewable, itu akan butuh tembaga lebih banyak dibandingkan daripada PLTU," kata dia.
Untuk mengejar target produksi yang sudah ditentukan, Tony menjelaskan pihaknya telah membuat rencana penambangan, terlepas dari adanya fluktuasi harga komoditas tahun depan.
"Yang kita fokus adalah hal-hal yang bisa kita kendalikan yakni sustainable safe production bisa mencapai target produksi," kata dia.
ADVERTISEMENT

Hilirisasi Freeport

Tony menjelaskan, saat ini Freeport mengekspor konsentrat yang sudah memiliki nilai tambah 95 persen. Saat ini, Freeport tengah membangun pabrik pemurnian dan pengolahan atau smelter tembaga kedua di Gresik Jawa Timur.
"Kita ekspor konsentrat yang sudah punya nilai tambah 95 persen. Kalau smelter selesai kita akan 100 persen produksinya katoda tembaga dan emas batangan," ujarnya.
Adapun saat ini smelter tersebut progres pembangunannya mencapai 45 persen, dan akhir tahun ini diharapkan 50 persen jadi dan 2024 nanti siap produksi.
Dibangun di atas lahan seluas 100 hektare, smelter ini diproyeksikan bisa memproduksi 800 ribu ton katoda tembaga dan emas sekitar 35-50 ton per tahun.
Sebelumnya, Tony menjelaskan bahwa saat ini pemerintah akan menyiapkan pohon industri atau rantai pasok sehingga katoda tembaga yang diproduksi dapat terserap di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Ini kemudian yang sedang digalakkan pemerintah bagaimana supaya mereka juga bisa masuk Indonesia supaya katodanya tidak harus diekspor," kata Tony.