news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Fuad Bawazier hingga Darmin Dapat Penghargaan dari Ditjen Pajak

15 Juli 2019 11:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan pada hari ini memperingati Hari Pajak 2019. Setelah melakukan upacara bersama seluruh pegawai Ditjen Pajak, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkumpul bersama para pendahulunya di Kementerian Keuangan.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan penghargaan kepada 10 mantan Dirjen Pajak dari tahun 1981-2017. Sejumlah nama pun disebut.
Mereka adalah Salamu AT periode 1981-1988, Fuad Bawazier periode 1993-1998, Anshari Ritonga 1998-2000, Mahfud Sidik periode 2000-2001, Hadi Poernomo periode 2001-2006, Darmin Nasution periode 2006-2009.
Selanjutnya, Moch Tjiptardjo periode 2009-2011, A Fuad Rahmany periode 2011-2014, Sigit Priyadi Pramudito periode 2015, dan Ken Dwijugiasteadi 2016-2017.
"Pada pagi hari ini kita dapat melaksanakan ramah tamah terkait hari pajak. Kami ucapkan terima kasih yang berkenan hadir, dalam rangka ramah tamah hari pajak, yang serentak diperingati di seluruh Indonesia," kata Dirjen Pajak Robert Pakpahan di Gedung CBB Marie Muhammad, Kantor Pusat DJP, Jakarta, Senin (15/7).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Foto: Zaki/Humas Kemenko Perekonomian
Robert mengatakan, peringatan Hari Pajak mengambil tema besar 'Bersama Mendukung Reformasi Pajak'. Reformasi pajak sendiri, menurutnya telah dimulai sejak 1988 yang saat itu dipelopori oleh Marie Muhammad.
ADVERTISEMENT
"Kami bertekad meneruskan reformasi perpajakan berupa perbaikan tata kelola seperti fungsi pelayanan semakin cepat dan mudah, edukasi, pengawasan pajak berdasarkan data, pemeriksaan yang adil," jelasnya.
Robert menyebut akan memanfaatkan Hari Pajak untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan faktor pendukung. Seperti teknologi serta kode etik kepegawaian agar berintegritas tinggi.
"Kami mengharapkan pajak dan DJP dapat lebih dikenal dan dirasakan masyarakat pentingnya pajak," tuturnya.