G20 Sepakat Hapus Subsidi BBM, Sri Mulyani Pastikan Orang Miskin Tak Terbebani

16 November 2022 17:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyampaikan hasil KTT G20 kepada wartawan di Media Center, BICC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyampaikan hasil KTT G20 kepada wartawan di Media Center, BICC, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (16/11/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Negara-negara G20 sepakat untuk mempercepat penghapusan subsidi BBM demi mencapai energi bersih dan berkelanjutan. Hal ini tertuang dalam deklarasi para pemimpin G20 di KTT G20 Nusa Dua, Bali.
ADVERTISEMENT
"Kami akan meningkatkan upaya kami untuk mengimplementasikan komitmen tersebut dibuat pada tahun 2009 di Pittsburgh untuk menghapus dan merasionalisasi dalam jangka menengah,
subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien yang mendorong konsumsi secara boros dan berkomitmen untuk mencapainya tujuan, sambil memberikan dukungan yang ditargetkan untuk yang paling miskin dan paling rentan," tulis poin ke-12 dalam pernyataan deklarasi yang diterima kumparan, Rabu (16/11).
Merespons hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penghapusan subsidi BBM merupakan komitmen bersama untuk menjawab perubahan iklim secara global. Namun ia menegaskan, pemerintah Indonesia akan melakukan transisi energi secara hati-hati, sehingga emisi rendah karbon bisa berjalan tanpa membuat persoalan baru di dalam negeri.
"Di sisi lai kalau mau melakukan transisi juga itu tidak hanya masalah subsidi, tapi juga masalah dengan pendanaan untuk retiring coal maupun dalam investasi renewable energy," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sri Mulyani juga menegaskan kelompok masyarakat miskin tidak akan terbebani dengan adanya transisi energi di Tanah Air. Saat ini, Indonesia mendapatkan pendanaan sebesar USD 20 miliar dari Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk mendukung program energi berkelanjutan.
"Dana yang berasal dari berbagai sumber itu yang bisa kemudian digunakan atau didedikasikan dalam rangka transisi energi tadi, ini semua satu paket," tambahnya.
Dalam deklarasi pimpinan G20, dalam poin 12 disebutkan bahwa pimpinan negara-negara G20 menegaskan kembali komitmen untuk mencapai target SDG 7 dan berupaya menutup kesenjangan akses energi untuk memberantas kemiskinan dan kelangkaan energi.
"Kami akan mempercepat transisi dan mencapai tujuan iklim kita dengan memperkuat rantai pasokan energi dan keamanan energi, dan diversifikasi bauran dan sistem energi. Kami akan dengan cepat meningkatkan penyebaran pembangkit listrik nol dan rendah emisi, termasuk energi terbarukan sumber daya, dan langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi energi, teknologi pengurangan serta teknologi penghilangan, dengan mempertimbangkan keadaan nasional," tulis deklarasi tersebut.
ADVERTISEMENT