Gaet Investor Asing, Garuda Indonesia Incar Singapore Airlines & Qatar Airways?

28 Juni 2022 13:40 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN mengungkapkan rencana PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menggaet investor strategis baru untuk membantu menyehatkan neraca keuangan usai proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) rampung, salah satunya investor asing.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyebutkan, ada dua jenis investor strategis yang saat ini sedang dibidik pemerintah maupun manajemen Garuda Indonesia. Pertama, perusahaan penerbangan (airline) asing.
"Tentu kita berharap Pak Irfan (Dirut Garuda) dan saya sudah menghubungi beberapa, kira-kira siapa pelaku bisnis airline internasional yang berminat untuk bekerja sama. Dan kami cukup meyakini dengan domestik penumpang Indonesia yang luar biasa," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (28/6).
Tiko menilai, salah satu target investor asing ini yaitu perusahaan penerbangan yang memiliki hub atau jaringan penerbangan internasional. Hal ini dengan memanfaatkan pasar penerbangan domestik Indonesia yang besar, tidak kalah dengan Amerika Serikat dan China.
"Ini potensi yang luar biasa karena kita tahu banyak pemain airline itu hub player seperti Singapore Airlines, Dubai, Qatar. Itu kan pemain hub, mereka tidak punya domestic market," jelas Tiko.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo. Foto: INKA
Dia pun memastikan kerja sama Garuda Indonesia dengan beberapa perusahaan penerbangan asing dapat tercapai karena pasar domestik Indonesia yang sangat besar. Dia juga optimistis banyak investor asing yang akan berminat.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya jenis investor kedua, lanjut Tiko, yaitu financial investment. Dia berharap dengan kedatangan investor ini setelah PKPU dan proses restrukturisasi utang, Garuda bisa mempercepat pemulihan dan menjadi perusahaan yang sehat kembali.
"Kita meyakini dengan bisnis yang ada EBITDA Garuda akan masuk ke EBITDA yang cukup baik, dan harapannya valuasi ke depan juga meningkat. Dan tentunya kami mengharapkan ada financial investor yang melihat potensi saham Garuda ke depan," pungkasnya.
Adapun upaya menggaet investor asing ini juga seiring dengan rencana rights issue Garuda Indonesia yang akan dilakukan dua kali. Tiko menyebutkan, rights issue pertama menggunakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun yang akan terlaksana di kuartal III 2022.
"Diharapkan nanti pemerintah akan menurun kepemilikannya menjadi 51 persen setelah rights issue, dan ini kita akan melakukan dua kali rights issue dan melakukan proses pencarian investor strategis ke depan," tegas Tiko.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Tiko menargetkan pelaksanaan rights issue kedua yaitu di akhir tahun 2022. Dengan demikian, dia berharap keuangan Garuda bisa positif kembali mulai tahun depan.
"Nanti kita akan melakukan rights issue kedua lagi mungkin di akhir tahun dengan harapan mungkin akan ada pihak (investor) swasta yang masuk. Harapannya nanti neraca Garuda akan memiliki ekuitas positif," ungkap Tiko.