Gagas Video Kampanye Ekspor Sawit, PSI Dukung Moratorium Perizinan

24 September 2018 20:24 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lahan kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Januar)
zoom-in-whitePerbesar
Lahan kelapa sawit (Foto: AFP PHOTO / Januar)
ADVERTISEMENT
Sebuah video dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyerukan ekspor sawit sempat jadi polemik yang mengundang kritikan publik. PSI lewat video itu mengajak mendukung ekspor komoditas sawit dianggap mampu menyumbang devisa terbesar dan membuat nilai tukar rupiah kuat.
ADVERTISEMENT
"Cadangan devisa bertambah, jadi rupiah kita kuat," tulis PSI di videonya yang menampilkan foto Juru Bicara Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis PSI, Rizal Calvary.
Video yang bertajuk 'Gadget Murah Karena Sawit' itu dianggap mendukung industri sawit yang merusak lingkungan. Apalagi, di tengah situasi penerbitan moratorium perizinan sawit yang resmi ditetapkan oleh Presiden Jokowi.
Kebijakan itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2018 tentang Penundaan dan Evaluasi Perizinan Perkebunan Kelapa Sawit serta Peningkatan Produktivitas Perkebunan Kelapa Sawit yang diteken pada 19 September 2018.
Rizal Calvarya mengatakan pihaknya mendukung adanya moratorium yang dikeluarkan pemerintah soal sawit. Kendati sebelumnya ia mengkampanyekan ekspor sawit dipermudah.
“Jadi saya lihat, moratorium ini memberi ruang untuk menata industri sawit, pembenahan saya kira, pembenahan menyerap aspirasi-aspirasi dari luar apa-apa saja yang akan diperbaiki, kemudian memberikan nilai tambah untuk mereka yang berada dalam industri ini,” kata Rizal saat dihubungi kumparan, Senin (24/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Rizal moratorium bukanlah hambatan bagi perkembangan industri sawit. Asal, kata dia, moratorium itu benar-benar di menjadi langkah untuk mengintensitifkan produksi sawit.
“Kemudian bagaimana supaya petani sawit itu dapat margin yang bagus, meningkatkan daya saing sawit yang lebih bagus ke depan gitu loh. Dan satu hal yang penting, hilirisasi di sawit itu juga harus diperhatian khusus,” imbuhnya.
Namun, terkait potensi ekonomi, Rizal tak menampik apa yang ada dalam video jika sawit menjadi tumpuan perekonomian Indonesia yang perlu dijaga.
“Saya sebenarnya me-mention bagaimana supaya kita menguatkan rupiah, segala macam upaya yang dikerjakan pemerintah itu yang kita dukung gitu lho. Jadi, sawit itu cuma salah satu dari upaya itu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ke depan, bagi Rizal moratorium itu juga bisa jadi harapan jika yang hal yang perlu diselesaikan adalah hambatan-hambatan di industri sawit itu sendiri. Termasuk peningkatan daya saing yang kuat di industri sawit antar negara seperti Eropa.
“Itu yang jadi concern kita, bahwa ada masalah-masalah di sawit, itu kita harus selesaikan bersama bukan berarti mau menghentikan sawitnya,” ujarnya.