Gaikindo Cari Solusi Genjot Penjualan Mobil

10 Juli 2024 17:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (10/7/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berniat mengkaji ulang target penjualan mobil sebanyak 1 juta unit tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumala, mengatakan rencana tersebut ini berkaitan dengan penjualan kendaraan roda empat di Tanah Air yang tercatat stagnan di angka 1 juta.
Kukuh tidak menampik saat ini Gaikindo memang belum meneken perombakan target ini. Ia masih optimistis target tersebut dapat dicapai. Akan tetapi, menurutnya, Gaikindo juga harus realistis dengan kondisi pasar dan tren penjualan kendaraan roda empat saat ini.
“Revisi belum, karena kita harus duduk bareng, dengan seluruh anggota kita kesempatan seperti apa dan kita juga tidak ingin ambil sepihak, kita harus duduk bareng dan itulah selama ini kita lakukan sampai saat ini belum ada, tapi kita masih optimis tapi masih realistis, mungkin akan dikaji ulang,” kata Kukuh dalam Diskusi Solusi Mengatasi Stagnasi Pasar Mobil di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
Mobil Honda City Hatchback di GIIAS 2023. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Kukuh menilai tren penjualan kendaraan tersebut saat ini dalam keadaan baik.“Jadi kita akan realistis, tapi sudah menunjukkan perbaikan,” tambah Kukuh.
Sebelumnya, Kukuh mengamini bahwa pasar otomotif nasional tak bergerak di angka 1 juta unit selama 1 dekade terakhir. Ia mengaku tengah melakukan kajian agar pasar roda empat dalam negeri lebih bergairah.
“Model makin banyak, perkembangannya kami lihat. Selama ini kan memang didominasi oleh merek Jepang, sekarang sudah mulai masuk China, dan Hyundai juga hadir dengan pendekatan yang berbeda dan menyasar konsumen-konsumen yang lebih muda,” kata Kukuh saat berbincang dengan sejumlah wartawan di sela-sela pembukaan GIIAS The Series 2023 edisi Semarang yang berlangsung di Marina Convention Center, Rabu (18/10).
Soal kondisi pasar yang stagnan selama 1 dekade, asosiasi dengan sejumlah pihak pun sedang melakukan analisa.
ADVERTISEMENT
“Itu yang jadi pertanyaan, apa yang membuat Indonesia bisa keluar dari jebakan. Selama 10 tahun dari 2023 (market stagnan). Meskipun ekspor otomotif kita sudah mau mencapai 500 ribu tahun lalu dan ini sedang kami cari, apa yang bisa membuka jebakan itu,” beber dia.