Gamma Thohir, Remaja yang Bertekad Membawa Terang ke Pelosok RI

6 Oktober 2017 9:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gamma Thohir. (Foto:  Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gamma Thohir. (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Usianya baru 17 tahun tapi tekadnya besar, namanya Gamma Abdurrahman Thohir. Umumnya, remaja di usia itu masih memikirkan sekolah, pacar, bermain dengan kawan-kawan. Tapi Gamma sudah memikirkan bagaimana caranya menerangi desa-desa terpencil di pelosok Indonesia yang belum mendapat listrik sampai hari ini.
ADVERTISEMENT
"Dari internet, aku jadi tahu bahwa masih banyak wilayah terpencil di Indonesia yang belum dapat menikmati terangnya bola lampu karya Thomas Alva Edison," ujar Gamma saat ditemui kumparan (kumparan.com) di di @america, Pacific Place Mall, Jakarta, Kamis (5/10).
Ia mengaku terinspirasi untuk meneruskan usaha yang dilakukan Thomas Alva Edison. "Jika dulu ia menciptakan bola lampu yang telah mengubah dunia, maka aku ingin membawa terang bagi mereka yang membutuhkan," ucap Gamma.
Dirinya paham bahwa cita-citanya menerangi daerah pelosok negeri bukan perkara yang mudah, jalan panjang harus dilaluinya. Tapi sebuah langkah besar, sebesar apapun, harus dimulai dari langkah kecil. Gamma sudah mulai melangkah.
Putra pengusaha nasional Garibaldi 'Boy' Thohir ini berinisiatif membuat proyek 'Micro Hydro for Indonesia'.
ADVERTISEMENT
"Proyek Micro Hydro for Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan akses kelistrikan dan mengurangi kesenjangan antara pusat kota dengan pedesaan. Aku merasa terpanggil untuk melakukan proyek sosial ini di desa Kasepuhan Ciptagelar yang lokasinya tak jauh dari pusat kota namun belum mendapat pasokan listrik yang cukup," tutur Gamma.
Langkah kecil tapi nyata dilakukan Gamma sejak 2015 lalu. Setelah melalui proses riset dan dokumentasi, Gamma menyiapkan proposal dan mengedukasi generasi muda melalui kegiatan Youth Movement untuk mendapat dukungan dana publik.
Gamma Thohir. (Foto:  Michael Agustinus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gamma Thohir. (Foto: Michael Agustinus/kumparan)
Persiapan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di Kasepuhan Ciptagelar dimulai pada Maret 2016.
"Proses pembangunan PLTMH ini sangat berkesan untukku. Warga Kasepuhan Ciptagelar tidak hanya memberikan persetujuan mereka, tapi kami bergotong royong membangun seluruh fasilitas secara manual. Hanya bermodalkan cangkul dan tenaga fisik, kami dapat menciptakan seluruh fasilitas yang luar biasa," tutur Gamma.
ADVERTISEMENT
Akhirnya, pada 9 Februari 2017 PLTMH di Kasepuhan Ciptagelar diresmikan dan aliran listrik dapat dinikmati oleh 75 rumah tangga, sekitar 338 orang penduduk di Kasepuhan Ciptagelar.
"Di hari itu aku bahagia banget! Perjalanan panjang yang aku lalui bersama orang-orang di sekitarku terbayarkan dengan senyum warga Kasepuhan Ciptagelar setelah mereka mendapat pasokan listrik di rumah mereka," Gamma mengungkapkan.
Ia bertekad akan menerangi lebih banyak desa lagi dengan potensi energi mikro hidro yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Seperti yang kita lihat, di Indonesia masih banyak desa-desa yang belum menikmati listrik, padahal potensi listrik dari energi terbarukan di Indonesia sangat besar sedangkan pemanfaatannya masih rendah," paparnya.
Langkah Gamma yang berinisiatif membuat proyek Micro Hydro for Indonesia ini diharapkan mendorong lebih banyak orang untuk melakukan hal serupa.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, yakin dengan kontribusi generasi muda seperti Gamma ini seluruh Indonesia bisa terang benderang.
"Pemerintah mendukung penuh inisiatif dan kreativitas anak muda seperti yang telah dilakukan oleh Gamma. Proyek Micro Hydro for Indonesia ini tidak hanya sekedar untuk kepuasan personal, tapi juga mampu menggerakkan anak muda untuk melakukan inisiatif-inisiatif lainnya melalui kontribusi yang positif," ujar Arcandra.