Gandeng China, Luhut Mau RI Genjot Ekspor Durian dari Sulteng hingga Papua

22 April 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Labuan Bajo, Sabtu (20/4/2024). Foto: Instagram @luhut.pandjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Labuan Bajo, Sabtu (20/4/2024). Foto: Instagram @luhut.pandjaitan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan Indonesia bekerja sama dengan China menggencarkan ekspor durian dari Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Melalui unggahan Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Luhut membeberkan beberapa hasil pertemuan ke-4 High-Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dengan China, salah satunya bidang hortikultura.
"Ada satu yang disentuh tadi malam soal durian. Ini lagi-lagi durian jangan dianggap enteng karena kita cari tempatnya, kita lihat ada di Sulawesi Tengah, juga ada lahan untuk bisa durian dan sekarang di Fakfak (Papua) Barat, kita temukan bisa 2 ribu hektare," ungkapnya, dikutip Senin (22/4).
Luhut mengatakan, China bisa mengimpor durian mencapai USD 8 miliar atau setara Rp 130 triliun. Dengan begitu, jika masing-masing daerah bisa mengekspor USD 500 juta saja akan sangat menguntungkan para petani.
Panitia memanjat tumpeng durian setinggi 3 meter dan membagikannya kepada pengunjung secara gratis dengan sistem kupon dalam gelaran International Durio Festival 2024 di Desa Wisata Durensari, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (21/4/2024). Foto: Destyan Sujarwoko/ANTARA FOTO
"Begitu juga dengan Humbang Hasundutan (Sumatera Utara), kalau dia bisa impor USD 200 juta atau USD 100 juta saja itu sudah Rp 1 triliun, bayangkan penduduk hanya dengan 100 ribu itu ekspor durian dengan nilai Rp 1,5 triliun, itu akan membuat kesejahteraan rakyat di sana luar biasa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya durian, Luhut memastikan sektor hortikultura di Humbang Hasundutan juga akan dikembangkan bersama China untuk komoditas bawang, cabai keriting, hingga buah-buahan.
Menurutnya, perkembangan hortikultura di daerah tersebut masih sangat lambat, sehingga perlu menggandeng investor lain, dalam hal ini China, untuk mengembangkan laboratorium riset.
"Saya sekarang jadi yakin juga bahwa technology transfer itu tidak bisa tanpa research, jadi kita mulai dengan research, research mereka sudah ada dengan researcher kita, bekerja sama anak-anak muda Indonesia kita imbau untuk ikut nanti di situ," tutur Luhut.
Pemerintah, lanjut Luhut, akan menyediakan fasilitas riset di Humbang Hasundutan untuk riset lahan-lahan seperti cabai, bawang putih, kentang, dan sebagainya. Tidak hanya itu, mitra lokal juga akan diikutsertakan.
ADVERTISEMENT
"Harus ada local partner, saya pikir kalau ekosistem ini dibangun saya kira akan bagus," pungkasnya.