Gandeng Pengusaha, Menteri Ara Mau Bangun 3 Tower Rusun di Johar Baru Tanpa APBN

12 November 2024 11:23 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, serta Wakil Ketua KPK Johanis Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (5/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, serta Wakil Ketua KPK Johanis Tanak di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (5/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, akan menggandeng sejumlah pengusaha untuk membangun tiga tower Rumah Susun atau Rusun setinggi 4 lantai dengan kapasitas 12 keluarga.
ADVERTISEMENT
Rumah susun itu rencananya akan dibangun di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan, Johar Baru, Jakarta Pusat. Ara, begitu Maruarar biasa disapa, akan meniru pola Rusun ramah lingkungan seperti Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Ya rencananya di daerah sini akan kami bangun tiga tower Rusun untuk masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan. Kami ingin bangun gedung atau Rusun persis seperti Rusun Buddha Tzu Chi yang sudah ada sebelumnya," ujar Ara melalui keterangan resmi, Selasa (12/11).
Menurut dia, bangunan Rusun ramah lingkungan yang dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi sangat baik dan bisa dilaksanakan di kawasan yang padat penduduk. Konsep sederhana yang ditawarkan adalah masyarakat yang memiliki tanah dan tinggal berdekatan diberi bantuan Rusun.
Masing-masing kepala keluarga kemudian dipindahkan sementara dan dibangun Rusun di atas tanah yang ada. Setiap kepala keluarga akan mendapatkan unit hunian berdasarkan luas tanah yang dimiliki dan mendapatkan fasilitas yang cukup memadai dan layak huni.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa Rusun yang dibangun lebih rapi dan layak huni serta memiliki ventilasi udara yang baik," katanya.
Ara juga menekankan bahwa dana pembangunan Rusun tidak akan menggunakan dana APBN. Hal itu karena anggaran perumahan Kementerian PKP sangat minim dan terbatas.
Dengan begitu, dirinya lebih baik mendorong semangat gotong royong dari para pengusaha dan masyarakat untuk membantu masyarakat yang tidak mampu dan rumahnya tidak layak huni.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait bersalaman dengan Pendiri Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma saat meresmikan pembangunan rumah gratis program tiga juga rumah di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
"Dananya dari mana? Non APBN. Semuanya harus gotong royong membangun rumah rakyat. Saya juga mengajak teman-teman pengusaha dan siapa pun yang merasa terpanggil. Jadi dananya Non APBN, tanahnya punya rakyat, sertifikat alas haknya punya rame-rame bangunannya Rusun," tandasnya.
Untuk itu, Ara langsung meminta timnya bersama Camat Johar Baru dan RW setempat untuk membuat grup Whatsapp agar koordinasi dapat dilakukan secara cepat. Selain itu juga meminta dilakukan pendataan warga yang dibantu berdasarkan skala prioritas.
ADVERTISEMENT
"Pertama yang kami lakukan adalah minta Camat dan RW untuk memiliki data warga yang akan dibantu berdasarkan skala prioritas. Kedua tempat pembangunan tiga tower Rusun di mana biar ditentukan," katanya.
Sementara itu, Camat Johar Baru Nur Helmi Savitri didampingi Ketua RW 12 Imron Buchori menjelaskan, sudah memiliki data masyarakat yang perlu mendapatkan bantuan perumahan. Berdasarkan data yang ada, di RW 12 tersebut ada sekitar 1.200 KK dengan 3.000 jiwa dan kondisi perumahan memang sangat padat.
"Kami atas nama warga mengucapkan terima kasih atas bantuan perumahan kepada Menteri Perumahan. Semangat gotong royong membangun seperti yang dilakukan Menteri PKP sangat baik dan perlu ditiru banyak pihak. Kami siap mendukung pembangunan Rusun di daerah Johar Baru," katanya.
ADVERTISEMENT