Ganjar Pranowo Dorong Buka-bukaan soal TKA: Kami Ada Data, Bisa Dishare

13 Juli 2021 14:18 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cek lonjakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Selasa (4/5). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo cek lonjakan arus lalu lintas di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Selasa (4/5). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo siap buka-bukaan soal data tenaga kerja asing (TKA) di wilayahnya. Politisi PDI Perjuangan itu menyatakan, publik berhak mendapatkan informasi soal penggunaan TKA di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Saya firm betul menghadapi isu TKA ini, karena kami ada datanya dan data bisa kami share (buka)," kata Ganjar saat berbicara di Investor Daily Summit, Selasa (13/7).
Menurutnya, dia ada pengalaman mengawal investasi asing di sejumlah kawasan industri di Jawa Tengah. Selain membawa dana investasi, umumnya mereka juga membawa teknologi dan pekerja dari negara asalnya ke Indonesia.
Tapi selama ini di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengeklaim bahwa tenaga kerja yang masuk adalah tenaga kerja yang berkeahlian khusus. Keahlian tersebut memang tidak mampu dikerjakan oleh tenaga lokal.
20 TKA asal China tiba di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, pada Sabtu (3/7) malam. Foto: Dok. Istimewa
Dia pun meminta pemerintah untuk terbuka terkait penggunaan TKA tersebut, supaya tidak menjadi sasaran kritik pihak yang berseberangan.
"Kalau bicara TKA itu aspeknya banyak. Faktor sosialnya, komunikasinya, politiknya, menurut saya harus di-disclose, dibuka saja ke publik. Kalau mau memasukkan TKA ini, apa sih yang mau masuk? Publik harus diberikan penjelasan yang bagus dengan narasi yang baik karena kalau tidak ini menjadi bulan-bulanan," papar Ganjar Pranowo.
ADVERTISEMENT
Terbaru, masuknya 20 TKA China jadi sorotan karena berlangsung di tengah pemberlakuan PPKM Darurat. Ketika mobilitas masyarakat dibatasi dengan ketat, TKA China justru datang ke Bantaeng, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (3/7).
PT Huadi Nickel Alloy yang mendatangkan TKA China tersebut, beralasan mereka datang untuk mempercepat pembangunan pabrik smelter yang ditargetkan beroperasi pada November 2021.