Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
GAPKI Ungkap Dampak Kemenangan Trump Terhadap Industri Sawit
7 November 2024 18:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI ) Eddy Martono bicara dampak kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) terhadap industri sawit.
ADVERTISEMENT
Trump melampaui ambang batas 270 suara electoral untuk mendapat kursi presiden. Jumlah suara electoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Eddy menyebut hasil Pemilu AS itu turut memberi dampak bagi perdagangan sawit Indonesia.
"Kita melihat bahwa kalau ini Trump menang, ada harapan untuk menyelesaikan perang, nah itu pengaruhnya sangat besar. Itu secara global economy sangat berpengaruh, sehingga ekonomi negara negara bisa meningkat, itu akan mempengaruhi ekspor kita," ujar Eddy di sela Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) 2024 yang digelar di Bali, Kamis (7/11).
Eddy mengatakan, nilai ekspor produk kelapa sawit Indonesia mengalami penurunan. Kondisi tersebut, selain karena faktor persaingan minyak nabati, juga karena konflik Timur Tengah yang masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
China jadi salah satu negara konsumen yang turun permintaannya akibat masih terjadinya konflik geopolitik. Sedangkan ekspor ke AS sendiri justru masih terus naik dan berada di angka 2,5 juta ton tahun ini.
"Tetapi ini kita berharap Trump ini bisa menyetop perang, ekonomi dunia akan baik," tuturnya.
Tren kenaikan harga crude palm oil (CPO) justru juga dikhawatirkan kalangan pengusaha. Ditambah dengan adanya target untuk implementasi B40.
"Kita juga enggak happy kalau harga naik terus, seharusnya dengan harga sekarang ini sudah cukup tinggi ya. Secara rupiahnya sudah menyentuh angka Rp 15 ribu, (target) di angka Rp 14 ribu kita sudah oke. Kalau harga ini terus naik, minyak goreng juga naik inflasi kan, ranknya Rp 13 ribu-Rp 14 ribu ya CPO," jelas Eddy.
ADVERTISEMENT