Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Garap Bisnis Baru, PP Presisi Mau Jadi Kontraktor Tambang Batu Bara
5 April 2018 15:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
![Konferensi pers PT PP Presisi Tbk (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1517807633/fjmgqdh8k5os5ubjj5lx.jpg)
ADVERTISEMENT
Salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang konstruksi terintegrasi berbasis alat berat, PT PP Presisi Tbk (PPRE), menargetkan pendapatan tahun ini sebesar Rp 4,9 triliun. Angka tersebut meningkat 172% dari capaian di 2017 yang hanya sebesar Rp 1,8 triliun.
ADVERTISEMENT
"Akhir tahun optimistis. Kontrak baru di 2018, kita sudah mendapatkan lebih dari Rp 2 triliun, dua di antaranya kita kontrak hauling batu bara yang nilainya masing-masing Rp 1 triliun,” ungkap Benny saat ditemui di Plaza PP, Jakarta, Rabu (5/4).
![Proses dumping tambang batubara. (Foto: Sigid Kurniawan/Antara)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1485426353/js2ojtjkquzysgipd9rg.jpg)
Dua kontrak tersebut diketahui berasal dari grup Barasentosa dan Triaryani.
"Yang lain ada kontrak tapi nilainya tidak sebesar itu. Simpang susun Serang-Panimbang ada juga, tapi kan nilainya cuma Rp 150 miliar, kecil itu,” ujar Benny.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, perseroan kini tengah menjajaki sektor baru yaitu bidang pertambangan batu bara. Kinerja sektor batu bara dinilainya mulai membaik sehingga perseroan perlu mengambil peluang tersebut sebanyak-banyaknya dengan menjadi perusahaan kontraktor.
“Kita kan sudah punya kontrak hauling ya, kontrak hauling tuh ini memang salah satu langkah kita untuk sebagai main contractor di tambang dan kelihatannya mudah-mudahan adalah jalannya. Tunggu saja,” sebut Benny.
Selain itu, PP Presisi di tahun ini menargetkan laba bersih tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 434 miliar. Angka ini meningkat 130% dari capaian 2017 lalu yang hanya sebesar Rp 188,3 miliar. Sedangkan belanja modal (capex) yang disiapkan perseroan sebesar Rp 1,6 triliun. Hingga kuartal I 2018, serapan capex sudah mencapai Rp 300 miliar.
ADVERTISEMENT