Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN ) sebesar Rp 2,096 triliun untuk tahun anggaran 2025.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi mengatakan, suntikan PMN ini akan digunakan untuk dua proyek tol yakni Yogya-Solo dan Yogya-Bawen.
"Kami usulkan tambahan pada kesempatan ini, usulan tambahan PMN sebesar Rp 2,096 triliun. Ini diperuntukkan juga kedua proyek Yogya-Solo dan Yogya-Bawen," kata Asnawi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/7).
Entus menjelaskan kebutuhan pendanaan dari PMN ini lantaran ada perubahan komposisi penggarapan kedua proyek tersebut. Yogya-Solo misalnya mulanya Adhi Karya hanya bertugas menggarap sebanyak 24 persen, kini berubah menjadi 47 persen.
Hal ini dikarenakan ada dua perusahaan swasta yang tengah restrukturisasi keuangan sehingga tidak mampu mendapatkan tambahan-tambahan kredit.
“Yang berkurang itu ada dua swasta, PT Gama Group dan PT Dayamulia Turangga, yang sebelumnya ini mereka mayoritas 51 persen,” jelas Entus.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, ada perubahan total Capital Expenditure (Capex) yang harus digelontorkan oleh Adhi Karya dari semula Rp 1,91 triliun menjadi Rp 3,89 triliun.
“Dipenuhi dari PMN 2022 sebesar Rp 1,4 triliun dan usulan saat ini sebesar Rp 1,92 triliun dan dana lainnya sebesar Rp 566 miliar,” terang Entus.
Lalu untuk kebutuhan awal pembangunan Jalan Tol Yogya-Bawen adalah sebesar Rp 535 M, dengan porsi kepemilikan 12,5 persen. Pemenuhannya bersumber dari dana PMN 2022 Rp 390 M, dan dana lainnya sebesar Rp 145 miliar.
Namun, setelah ada perubahan ekuitas, kebutuhan pembangunan Jalan Tol ini menjadi Rp Rp 726 M. ”Pemenuhan dari PMN 2022 sebesar Rp 390 M, usulan PMN Tahun 2025 sebesar Rp 173 M, kemudian dari dana internal atau lainnya sebesar Rp 173 M. Sehingga total usulan PMN yang saat ini kami ajukan adalah sebesar Rp 2,09 triliun,” terang Entus.
ADVERTISEMENT
Entus juga membeberkan progres pembangunan Tol Solo-Yogya-Kulonprogo per Juni 2024 yang terdiri dari paket 1.1 Kartasura-Klaten dengan pembebasan lahan mencapai 96,23 persen, rancangan teknis akhir 100 persen dan konstruksi 93,86 persen.
Lalu paket 1.2 Klaten Purwomartani pembebasan lahan mencapai 98,54 persen, rancangan teknis akhir 91 persen dan konstruksi 50,87 persen. Paket 1.1A Purwomartani-Maguwo pembebasan lahan mencapai 53,87 persen, rancangan teknis akhir 20 persen dan konstruksi 0 persen.
Terakhir paket 2.2b JC Sleman-Trihanggo pembebasan lahan mencapai 96,65 persen, rancangan teknis akhir 79 persen dan konstruksi 31,37 persen.
Kemudian progres pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 Sleman-Banyurejo pembebasan lahan mencapai 86,89 persen, rancangan teknis akhir 100 persen dan konstruksi 59,46 persen. Seksi 2 Banyurejo-IC Borobudur pembebasan lahan mencapai 89,73 persen, rancangan teknis akhir 95 persen dan konstruksi 0 persen.
ADVERTISEMENT
Lalu seksi 3 Borobudur-Magelang pembebasan lahan mencapai 52,99 persen, rancangan teknis akhir 100 persen dan konstruksi 0 persen.
Seksi 4 Magelang-Temanggung pembebasan lahan mencapai 2,06 persen, rancangan teknis akhir 100 persen dan konstruksi 0 persen. Seksi 5 Temanggung-Ambarawa pembebasan lahan mencapai 2,01 persen, rancangan teknis akhir 95 persen dan konstruksi 0 persen.
Terakhir seksi Ambarawa-JC Bawen pembebasan lahan mencapai 90,13 persen, rancangan teknis akhir 100 persen dan konstruksi 23,04 persen.