Garap FPSO Marlin Natuna Medco, Pax Ocean Pekerjakan 1.000 Orang Lokal

30 September 2024 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FPSO Marlin Natuna di Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam, Kepulauan Riau, Senin (30/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
FPSO Marlin Natuna di Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam, Kepulauan Riau, Senin (30/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan teknisi Pax Ocean menggaet 1.400 tenaga kerja untuk mengerjakan proyek konversi kapal tanker menjadi Floating Production, Storage, and Offloading (FPSO) Marlin Natuna milik Medco E&P Natuna Ltd. (Medco E&P).
ADVERTISEMENT
CEO Pax Ocean Group, Tan Thai Young, menjelaskan dari 1.400 tenaga kerja tersebut 99 persen di antaranya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).
“Penyerapan tenaga kerja hampir 100 persen tenaga lokal, fokusnya selama ini di area Batam untuk tenaga kerjanya. Jumlahnya 1.400 orang, 99 persen WNI,” kata Tan saat ditemui usai seremonial sail away FPSO Marlin Natuna di Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam, Kepulauan Riau, Senin (30/9).
Banyaknya pekerja lokal yang dipakai, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) FPSO pertama yang proses konversinya dilakukan di Indonesia ini, mencapai 80 persen.
“TKDN komitmen 80 persen. Komponen lokal konten kita semuanya di wilayah Indonesia,” imbuh Tan.
Pembangunan FPSO Marlin Natuna yang telah sudah siap berlayar menuju Laut Natuna ini sempat mengalami kendala Pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
“(Kendala) kita hanya awal-awal ada pandemi, pada saat order material terkendala delivery time, karena tidak semua alat transportasinya bisa berjalan dengan normal,” terang Tan.
CEO Pax Ocean Group, Tan Thai Young usai seremonial sail away FPSO Marlin Natuna di Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam, Kepulauan Riau, Senin (30/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Tan memastikan pihaknya bisa mengatasi kendala tersebut, sehingga bisa mengejar target pengerjaan.
Meskipun, pelayaran atau sail away Marlin Natuna mundur dari target semula yang ditetapkan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu (SKK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) pada Agustus 2024.
“Kemajuan teknologi saat ini bisa sesuai lebih mempercepat proses pekerjaannya. Teknologi di Pax Ocean sudah sangat tinggi sehingga mempercepat proyek,” imbuh Tan.
Sebelumnya, FPSO Marlin Natuna yang memiliki kapasitas produksi 250.000 barel dan ditugaskan untuk menampung minyak bumi dari Proyek Forel di Natuna, Kepulauan Riau.
ADVERTISEMENT
Proyek Forel merupakan proyek minyak terbesar yang akan onstream di tahun 2024 dengan perkiraan produksi sebesar 10.000 BOPD (barel minyak per hari).
Proses peresmian sail away FPSO Marlin Natuna di Pax Ocean Pertama Shipyard, Batam, Kepulauan Riau, Senin (30/9/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan