Garap Proyek Kendaraan Listrik, Adaro Bakal Kembangkan Baterai Ramah Lingkungan

12 Februari 2023 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Adaro Minerals. Foto: Adaro Minerals
ADVERTISEMENT
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) ikut andil dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electronic vehicle (EV) di Indonesia melalui pembangunan smelter.
ADVERTISEMENT
HSE & Risk Management Division Head Adaro Rusdi Husin mengungkapkan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa cara guna memitigasi limbah baterai EV.
"Di industri smelter dan baterai yang akan kita bikin dalam jangka pendek, memang energinya menggunakan energi batu bara," kata Rusdi di Universitas Indonesia, Minggu (12/2).
Dalam jangka panjang Adaro juga bakal melakukan transisi ke energi hijau. "Sehingga menjadi green dan limbah baterai berkurang," imbuhnya.
Sebelumnya, anak usaha Adaro, PT Adaro Minerals Indonesia (ADMR) menandatangani nota kesepahaman Hyundai Motor Company untuk menjamin pasokan aluminium yang stabil di tengah peningkatan permintaan terhadap aluminium untuk manufaktur otomotif.
Kerja sama ini juga dilakukan untuk membentuk suatu sistem yang komprehensif dan kooperatif untuk produksi dan pasokan aluminium oleh ADMR melalui perusahaan anaknya PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI), yang akan saling menguntungkan bagi kedua pihak.
ADVERTISEMENT
Acara penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan di sela-sela pertemuan B20 di Bali Nusa Dua Convention Center oleh Presiden dan CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang dan Presiden Komisaris ADMR Garibaldi Thohir, Minggu (13/11).
PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) dan Hyundai Motor Company menandatangani nota Kesepahaman untuk jaminan pasokan aluminium di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022). Foto: Dok. ADMR
Presiden dan CEO Hyundai Motor Company Jaehoon Chang mengatakan perusahaan mulai mengoperasikan pabriknya di Indonesia serta aktif bekerja sama dengan Indonesia di berbagai bidang. Perusahaan dapat bersinergi dalam industri otomotif ke depannya, misalnya dengan berinvestasi di perusahaan patungan yang memproduksi sel baterai.