Garuda Akan Kembali Terbangi Rute Jakarta-London yang Sempat Ditutup

26 November 2018 7:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan kembali membuka rute penerbangan Jakarta - London. Sebelumnya pada 30 Oktober 2018, rute ini ditutup karena berkontribusi negatif terhadap keuangan perseroan.
ADVERTISEMENT
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, membenarkan bahwa perseroan akan kembali membuka rute penerbangan itu. Hanya saja untuk alasannya, dia masih enggan membeberkan.
“Rencananya tetap terbang, (alasannya) nanti saya share release,” katanya kepada kumparan, Senin (26/11).
Berdasarkan informasi di laman Garuda Indonesia, rute penerbangan Jakarta-London akan dibuka lagi mulai 27 November 2018. Maskapai tersebut rencananya beroperasi di London Heathrow Airport, Inggris.
“Masih belum (pasti dibuka lagi 27 November 2018). Besok mau dipastikan tanggalnya lagi ya,” imbuh Ikhsan.
Sejak ditutup pada 30 Oktober 2018 lalu, masyarakat yang ingin menuju London menggunakan Garuda Indonesia harus transit dulu di Bandara Amsterdam. Kemudian menuju London memakai maskapai anggota SkyTeam.
“Anda masih bisa terbang dengan kami ke Bandara Schipol Amsterdam dan menuju Inggris dengan bantuan jaringan SkyTeam kami,” tulis Garuda Indonesia dalam akun twitter-nya.
ADVERTISEMENT
Garuda Indonesia Tutup Rute Jakarta - London Sejak 30 Oktober
Maskapai Garuda Indonesia akan menutup rute penerbangan Jakarta - London, mulai 30 Oktober 2018 mendatang. Hal ini disampaikan pihak Garuda Indonesia dalam situs dan Twitter resminya.
"Kami ingin memberi tahu Anda bahwa mulai dari 30 Oktober 2018, musim dingin 2018-2019 ini, Garuda Indonesia tidak lagi melayani rute Jakarta - London," tulis Garuda Indonesia dikutip kumparan, Minggu (2/9).
Penutupan rute ini karena pihak Garuda Indonesia ingin mengoptimalkan rute penerbangan Jakarta - Amsterdam dan rute penerbangan internasional lainnya.
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Penghentian rute London kami adalah salah satu dari beberapa penyesuaian internal kami untuk mengoptimalkan jaringan penerbangan Internasional kami pada 2019 dan meningkatkan rute Jakarta - Amsterdam," jelas Garuda Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, pihak Garuda Indonesia akan membantu masyarakat yang ingin terbang ke Inggris dengan menghubungkan rute penerbangan seluruh maskapai Sky Team Alliance di Amsterdam Schiphol Airport, Belanda.
"Bersama dengan mitra agen perjalanan kami, Garuda Indonesia akan bekerja sama dengan penumpang yang terkena dampak untuk perjalanan mereka dan mengakomodasi kembali mereka melalui rute Jakarta - Amsterdam kami atau penerbangan alternatif lainnya," jelas pihak Garuda Indonesia.
Alasan Penutupan Rute Jakarta - London: Tingginya Biaya dan Batasan Penumpang
Maskapai Garuda Indonesia sudah pasti menutup rute penerbangan langsung Jakarta - London pada 30 Oktober 2018. Salah satu penyebab penutupan itu adalah imbas dari batasan maksimum 75 persen jumlah penumpang untuk penerbangan langsung.
ADVERTISEMENT
Director of International Commercial and Cargo Garuda Indonesia Sigit Muhartono membenarkan limitasi sebanyak 75 persen itu memang menjadi penyebab. Namun, ada pula faktor lain di lapangan yang menjadi pertimbangan sebaiknya penerbangan langsung ke London ditutup.
“Ini adalah kombinasi beberapa hal. Pertama adalah faktor bahwa kita pengin meng-optimize, kita punya rotasi dari pesawat kita yang namanya sewa pesawat,” ujar Sigit di Audiotorium Garuda Indonesia City Center Cengkareng, Tangerang, Kamis (6/9).
Menurut Sigit, ketika pesawat sudah disewa maka idealnya adalah dioptimalkan untuk penerbangan. Sedangkan, adanya limitasi penumpang menjadikan penerbangan tidak teroptimalisasi dengan baik meski pesawat dalam kondisi bahan bakar penuh.
Di samping itu, Sigit juga tak menampik pertimbangan ekonomi yang juga menjadi pendorong untuk tidak dilanjutkannya kembali penerbangan Jakarta - London secara langsung. Rumor di internal Garuda Indonesia menyebutkan bila penutupan rute Jakarta - London dikarenakan tingginya biaya penerbangan langsung, namun tidak diikuti dengan pendapatan dan tingkat keterisian penumpang yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“London marketnya memang ada tapi enggak kita serve Jakarta - London langsung, karena cost kita pasti nambah, mahal karena penerbangan langsung ke London hampir 14 jam,“ tambahnya.