Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Garuda Dapat Komitmen Investasi dari Maskapai Timur Tengah, Benarkah Emirates?
8 Februari 2023 13:29 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk disebutkan telah mendapat komitmen investasi asing dari maskapai asal Timur Tengah. Hal ini seiring dengan upaya restrukturisasi Perseroan pasca lolos dari sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
ADVERTISEMENT
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan saat ini pembahasan dan negosiasi masih berlangsung antara Garuda Indonesia dengan pihak investor asing. Namun dia masih enggan mengungkap siapa investor asing tersebut.
"Kalau lagi negosiasi itu kan enggak boleh terlalu terbuka juga, nanti bisa berubah-berubah kan kita enggak enak jadi tunggu saja," katanya kepada awak media di kantor Kementerian BUMN, Rabu (8/2).
Di sisi lain, kata Arya, Garuda Indonesia juga membuka opsi lain komitmen pendanaan tidak hanya dari investor asing, melainkan dari investor domestik untuk pengembangan operasional perusahaan.
"Pokoknya semua kita buka, mau lokal kita buka kalau ada nasional nih yang mau masuk silakan mau internasional mengembangkan Garuda lebih punya jaringan lebih baik lagi," tutur dia.
Kabar soal investor asing Garuda Indonesia berembus pertama kali dari Menteri BUMN Erick Thohir. Dia berkata ada dua calon investor asing yang merupakan maskapai internasional terkemuka asal Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, hal ini juga seiring dengan ratifikasi atau pengesahan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).
"Memang salah satunya, kita lihat bisa Emirates, bisa Etihad, yang jadi perbaikan logistik ekosistem udara negara kita. Tapi belum putus, kemarin baru presentasi, masih panjang," ungkap Erick kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (4/7/2022).
Adapun Garuda Indonesia sendiri telah resmi menjalin kerja sama dengan maskapai Emirates Airlines. Erick mengatakan kerja sama tersebut diwujudkan dalam bentuk "code sharing".
Dengan demikian, pelanggan Garuda Indonesia tetap bisa menjelajahi rute internasional melalui maskapai Emirates. Kerja sama ini juga merupakan bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk menyelamatkan kelangsungan bisnis Garuda Indonesia.
"Upaya restrukturisasi terus berjalan. Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai 7 miliar dolar karena leasing cost termahal yang mencapai 26 persen dan juga korupsi lagi dinegosiasikan dengan para lessor. Meski demikian, kita tetap berusaha membuka opsi-opsi lain, paling tidak, agar bisa membantu pemulihan Garuda," ujar Erick dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Kamis (4/11/2022).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, juga mengkonfirmasi komitmen investasi asing dari maskapai Timur Tengah yang diterima Garuda Indonesia. Dia menargetkan nilainya bisa menembus USD 300-400 juta.
"Yang sudah bicara kan beberapa airline dari middle east, cuma memang ya belum sampai pada titik pembicaraan mengenai value, jadi masih early lah. Semoga mungkin Maret kita update fund dari beberapa airline middle east," ujarnya kepada awak media usai Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2).
Tiko melanjutkan, pihaknya akan mengumumkan kepastian penanaman modal asing di Garuda Indonesia Maret tahun ini. Hal ini mengingat para investor menunggu kinerja keuangan perusahaan di kuartal I 2023 terlebih dahulu.
Live Update