Garuda Indonesia Raih Komitmen Investasi dari Maskapai Timur Tengah

1 Februari 2023 18:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Garuda Indonesia. Foto: ROMEO GACAD/AFP
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan PT Garuda Indonesia (Persero) berhasil meraih komitmen investasi asing dari maskapai Timur Tengah. Dia menargetkan bisa menembus USD 300-400 juta.
ADVERTISEMENT
Hal ini seiring dengan upaya restrukturisasi Perseroan pasca ditetapkan lolos dari sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Penguatan modal Garuda juga didukung oleh penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun.
Adapun berkat PMN ini, saham swasta di Garuda tergerus, salah satunya Chairul Tanjung (CT) yang sebelumnya memiliki saham di Perseroan sebanyak 7,31 miliar lembar saham setara 28,27 persen melalui PT Trans Airways, berkurang menjadi 24,27 persen.
Namun, Kartika atau akrab disapa Tiko memastikan saham CT di Garuda Indonesia masih akan tetap ada. Di sisi lain, perusahaan juga gencar menggaet investor swasta lain baik asing maupun domestik.
"Yang sudah bicara kan beberapa airline dari middle east, cuma memang ya belum sampai pada titik pembicaraan mengenai value, jadi masih early lah. Semoga mungkin Maret kita update fund dari beberapa airline middle east," ujarnya kepada awak media usai Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2).
ADVERTISEMENT
Tiko melanjutkan, pihaknya akan mengumumkan kepastian penanaman modal asing di Garuda Indonesia Maret tahun ini. Hal ini mengingat para investor menunggu kinerja keuangan perusahaan di kuartal I 2023 terlebih dahulu.
"Kita targetnya at least mungkin USD 300-400 juta tapi we don't know kan beda-beda recovery Maret. Saya mau nunggu sampai angka Maret keluar, supaya mereka yakin bahwa Garuda ini sudah sehat kuartal I ini," tandasnya.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo usai Mandiri Investment Forum 2023, Rabu (1/2/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan Garuda Indonesia akan mendapatkan dua calon investor asing yang juga merupakan maskapai internasional terkemuka asal Uni Emirat Arab (UEA).
Erick mengatakan, hal ini juga seiring dengan ratifikasi atau pengesahan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).
"Kemarin kan kerja sama Indonesia dengan UEA, CEPA-nya sudah ditandatangani, itu perjanjian sangat baik. Karena UEA bisa jadi jendela produk Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, dan mungkin Eropa," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (4/7/2022).
ADVERTISEMENT
Dia menilai, kedua perusahaan tersebut memiliki nilai masing-masing untuk bisa bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Meski begitu, dia juga belum bisa membeberkan nilai investasi karena masih dalam pembahasan awal.
"Memang salah satunya, kita lihat bisa Emirates, bisa Etihad, yang jadi perbaikan logistik ekosistem udara negara kita. Tapi belum putus, kemarin baru presentasi, masih panjang," ungkap Erick.