Garuda Indonesia Targetkan Restrukturisasi Utang Rampung Akhir 2022

20 Oktober 2022 19:40 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan wartawan. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan wartawan. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memproyeksikan tahapan restrukturisasi utang yang dijalankan Perseroan dapat rampung jelang akhir 2022. Hal itu sejalan dengan tahapan penting dalam restrukturisasi yang diselesaikan, yakni perolehan putusan homologasi atas rencana perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
ADVERTISEMENT
Selain itu, persetujuan atas rencana realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun baik oleh lembaga legislatif hingga regulator terkait, maupun persetujuan pemegang saham untuk rencana rights issue penambahan modal usaha.
“Berbagai langkah strategis dalam mendukung percepatan langkah pemulihan kinerja melalui misi restrukturisasi ini, menjadi sebuah fundamen penting atas langkah transformasi kinerja usaha guna menjadikan Garuda sebagai entitas bisnis yang semakin adaptif, agile dan berdaya saing menghadapi outlook tantangan kinerja usaha ke depannya,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (20/10).
Irfan memastikan sejumlah strategi kinerja juga terus dioptimalkan, salah satunya melalui inisiatif fleet strategy, di mana Perusahaan menerapkan sejumlah program strategis melalui restrukturisasi kontrak sewa pesawat, renegosiasi biaya sewa pesawat, simplifikasi jenis armada hingga sinergi perluasan konektivitas udara antara Garuda indonesia dan Citilink.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno Hatta. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lebih lanjut, Perseroan juga melakukan pendekatan finansial strategi yang di antaranya turut ditempuh dengan optimalisasi tahapan PKPU, efisiensi biaya berbasis cost leadership, sekaligus supporting strategy melalui streamlining organisasi, pengembangan portofolio bisnis anak usaha Garuda Indonesia Group, hingga transformasi budaya.
ADVERTISEMENT
Melalui berbagai langkah strategis yang terus dijalankan dalam menunjang langkah pemulihan kinerja tersebut, Garuda Indonesia mulai menunjukkan performa kinerja positif khususnya pada saat proses PKPU telah selesai dilaksanakanm yang tercermin dari pencatatan laba bersih sebesar USD 3,76 miliar.
Selain itu ditopang juga dari pendapatan usaha yang meningkat 26,10 persen dibarengi dengan penyusutan beban usaha 11,71 persen, dan hasil restrukturisasi keuangan melalui juga dicatatkan pada laba buku perusahaan.
Sementara itu, Garuda Indonesia secara grup turut mencatatkan pertumbuhan penumpang sebesar 10,59 persen atau 6.516.555 penumpang dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu 5.892.274 penumpang. Adapun permintaan penumpang jelang kuartal IV juga tumbuh positif berkisar di angka 84 persen dari total ketersediaan kursi di periode akhir tahun yaitu sedikitnya 2,7 juta kursi.
ADVERTISEMENT
Outlook kinerja positif tersebut turut bertepatan dengan momentum putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak pengajuan kasasi yang diajukan oleh Greylag Goose Leasing 1410 Designated Activity Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Activity Company mengacu pada pengumuman website MA pada 26 September 2022 lalu.
“Pengumuman putusan MA terkait penolakan atas pengajuan kasasi lessor tersebut semakin mempertegas komitmen Perseroan untuk memastikan langkah akseleratif kinerja yang memiliki landasan hukum yang solid dengan senantiasa mengedepankan asas kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Lebih lanjut, kami juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam menindaklanjuti putusan resmi yang akan disampaikan oleh otoritas hukum terkait," kata Irfan.
Dengan diumumkannya putusan MA atas penolakan kasasi, Irfan berharap akan semakin memperkuat langkah Perseroan untuk terus mengakselerasi proses restrukturisasi yang diproyeksikan dapat rampung pada akhir tahun ini. Hal itu juga dianggap menjadi momentum penting bagi upaya Garuda dalam memaksimalkan bangkitnya sektor industri aviasi di tahun 2023.
ADVERTISEMENT